Terbebani Krisis Utang Yunani, Bursa Wall Street Anjlok

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup melemah hampir 1,5 persen pada akhir perdagangan Rabu waktu New York.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Kamis 9 Juli 2015, pelemahan indeks disebabkan kekhawatiran perkembangan krisis utang Yunani dan pasar China yang membebani pasar.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) menunjukkan bahwa pembuat kebijakan Federal Reserve khawatir dengan perkembangan Yunani dan China, dengan sebagian besar menilai bahwa kenaikan suku bunga belum bisa dilakukan.

Di China, Shanghai Composite ditutup anjlok 6 persen. Indeks telah jatuh lebih dari 30 persen dari puncaknya sejak pertengahan Juni di tengah serangan volatilitas yang ekstrem.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan naik 22 persen mendekati 19,6.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir anjlok 261,49 poin (1,47 persen) ke level 17.515,42, dengan saham Apple yang memimpin pelemahan saham.

Sementara itu, indeks S&P 500 turun 34,65 (1,66 persen) ke level 2.046,69, dipimpin oleh saham sektor bahan bangunan. 

Adapun indeks Nasdaq melemah 87,70 poin (11,75 persen) ke level 4.909,76.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 434 juta unit saham dengan volume komposit mendekati 3,5 miliar unit saham.

Sementara itu, nilai tukar mata uang dolar melemah terhadap mata uang mitra dagang utama AS. Imbal hasil (yield) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 2,21 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya