Penyebab Ekonomi Indonesia Tersumbat

Goenardjoadi Goenawan
Sumber :
  • Dokumentasi Haesanmul Gansig

VIVA.co.id - Salah satu tugas pemerintah adalah membuka bottleneck atau penyumbatan ekonomi Indonesia.  Apa faktor penyumbat ekonomi Indonesia?

Di salah satu presentasi BKPM dulu ketika dipimpin Gita Wiryawan pernah ada study bahwa cost of money di Indonesia rata-rata untuk UKM adalah 40 persen - 80 persen. 

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Bentuknya ada BPR, dan KTA.  Bayangkan bunga uang bisa 80 persen ini sama dengan 10 kali beban bunga pengusaha seperti KPR dan KMG kredit multiguna yang bunganya 9 persen.

Sebagian besar 80 juta karyawan dan masyarakat informal Indonesia tidak mendapat akses ke bank dan terpaksa dilayani oleh BPR, Bank Desa, gadai, termasuk perum pegadaian, gadai BPKB, KTA, instant cash, kartu kredit, tengkulak, bahkan toko alat traktor juga membebankan bunga tinggi.  Inilah beban masyarakat golongan menengah.

Akibatnya timbul kesenjangan harga.  Harga beras di tingkat petani Rp6.000 sampai di supermarket Rp20 ribu per kilo.  Petani menjerit.  Harga kelapa muda Rp1.000 sampai di kota Rp15 ribu.  Harga sapi Rp10 juta sampai di kota berlipat-lipat entah sampai kapan?  Ini karena cost of money yang mahal.

Di Amerika petani membeli traktor raksasa, mesin panen otomatis beli mencicil bank bunganya 2 persen.  Di Indonesia nunggu jatah pak Presiden baru dapat traktor Kecil.  Melihat agriculture Indonesia seperti kembali ke abad 18. 

Sudah saatnya petani kredit tanpa bunga untuk traktor.  Ini kan alat produktif. Petani saatnya kredit tanpa bunga untuk sepeda motor Kaisar untuk produksi beras dijual ke kota. 

Masalah petani bukan lahan dan pengairan tapi beban ongkos transportasi. Sehingga petani dijerat tengkulak dan blantik sapi.  Petani butuh kartu sakti KIS, KIP dan KKS.  Mereka butuh KTB kredit produksi tanpa bunga.  KKT kredit kendaraan traktor.


Ir. Goenardjoadi Goenawan MM


Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen. Buku terbaru MONEY INTELIGENT, Rahasia Kaya Mulai Berbisnis, dan seri Dua Rahasia Kaya Jangan Cintai Uang segera terbit di Gramedia bulan Juli 2015.

Buku "MONEY INTELLIGENT" disusun dari beberapa artikel yang tujuannya membangun spirit entrepreneur Indonesia. Beberapa konsep fundamental dibahas serta tips ide-ide singkat bagamana mencegah terjerat utang, bagaimana mencegah kesalahan sang entrepreneur dimaksudkan supaya ide entrepreneur dapat dibedah lebih dalam sehingga para pemain mengenali lapangan.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016