Sumber :
- digitaltrends.com
VIVA.co.id
- Dalam menyambut lebaran 2015, Smartfren mengaku telah melakukan kesiapan jaringannya di titik-titik jalur mudik. Setidaknya, tujuh regional milik Smartfren akan beroperasi 24 jam setiap harinya.
Kesiapan yang dimaksud terdiri dari peningkatan kualitas jaringan, meminimalisir masalah jaringan, mengurangi dampak kepadatan trafik jaringan, dan meng-cover blind spots (titik daerah yang tidak tercover jaringan sebelumnya).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Smartfren Hadirkan Modem Berkecepatan 150 Mbps
Baca Juga :
Smartfren: Ponsel Andromax Tak Bakal Redup
Kesiapan yang dimaksud terdiri dari peningkatan kualitas jaringan, meminimalisir masalah jaringan, mengurangi dampak kepadatan trafik jaringan, dan meng-cover blind spots (titik daerah yang tidak tercover jaringan sebelumnya).
Baca Juga :
Bumikan Internet Cepat, Smartfren Gandeng Lenovo
"Kepadatan lalu lintas jaringan di high traffic area menjadi perhatian bagi kami. Sebagai antisipasi, infrastruktur BTS (Base Transceiver Station) telah diperkuat rata-rata 30-40 persen di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Dengan demikian, kami berharap masalah kualitas jaringan dapat diminimalisir sekecil mungkin," ujar CEO Smartfren, Paul Hodges, kemarin.
Smartfren memperkirakan, lonjakan trafik SMS, suara, hingga data khusus di Lebaran 2015 ini, di wilayah Sumatera, mencapai kenaikan 6-8 persen, sedangkan wilayah Jawa kenaikannya hingga 10-14 persen.
Untuk mengantisipasi lonjakan trafik tersebut, operator seluler CDMA ini telah mengaktifkan tujuh kantor regionalnya, yang meliputi Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Malang.
"Tujuh kantor regional kami itu akan beroperasi 7x24 jam selama masa lebaran, dari H-7 hingga H+8. Selain itu juga kami melakukan kesiapan dengan memperkuat staf profesional yang dilengkapi kendaraan operasional dan siap bergerak kapan saja bila terjadi gangguan jaringan," jelas Head of Network Specialist 4G LTE, Munir Syahda Prabowo di kesempatan yang sama.
Munir menambahkan, untuk kendali operasional penanganan jaringan, Smartfren secara keseluruhan ditangani oleh Network Operations Center (NOC). NOC ini berpusat di Jakarta dan Surabaya.
"Didukung oleh 120 EMS (Equiment Management System) di seluruh regional Smartfren," ujar dia.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kepadatan lalu lintas jaringan di high traffic area menjadi perhatian bagi kami. Sebagai antisipasi, infrastruktur BTS (Base Transceiver Station) telah diperkuat rata-rata 30-40 persen di wilayah Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Dengan demikian, kami berharap masalah kualitas jaringan dapat diminimalisir sekecil mungkin," ujar CEO Smartfren, Paul Hodges, kemarin.
