Lima Kebiasaan yang Bikin Anda Miskin

Ilustrasi
Sumber :
  • Dokumentasi HaloMoney

VIVA.co.id - Mendengar kata miskin, semua orang pasti langsung cepat memanjatkan doa agar terhindar dari kata menakutkan tersebut, tak terkecuali dengan Anda. Penyebab seseorang miskin harta salah satunya adalah kebiasaan keuangan buruk yang sulit diubah. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Kebiasaan keuangan yang buruk itu biasanya terbentuk karena pengaruh lingkungan dan juga pergaulan yang akhirnya mendarah daging. Terkadang Anda tidak menyadarinya karena menganggap hal tersebut wajar. 

Daripada bertanya-tanya, yuk lihat lima kebiasaan yang bisa membuat Anda miskin tetapi tidak Anda sadari: 
Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Tidak memiliki perencanaan keuangan
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos

Tindakan yang paling fatal yang berakibat miskin adalah tidak mempunyai perencanaan keuangan. Ah, masa sih

Tidak percaya? Coba cek contoh di bawah ini: misalnya satu keluarga terbiasa dengan makan di restoran dan menghabiskan Rp300 ribu sekali makan. Kebiasaan ini dilakukan tiga kali seminggu.

Nah, tanpa perencanaan keuangan, Anda tidak tahu kalau kebiasaan buruk itu membuat Anda lama-lama miskin. Tetapi bila Anda memiliki perencanaan keuangan, Anda bisa menghitung, kalau sekali makan saja Rp300.000, maka bila itu dilakukan tiga kali seminggu, Anda akan menghabiskan uang Rp900.000.

Kalikan dengan empat minggu. Jadi totalnya Anda menghabiskan Rp2.7 juta hanya untuk makan di restoran dalam waktu sebulan!

Selain perencanaan keuangan untuk pengeluaran, alangkah baiknya bila Anda memiliki perencanaan juga saat berbelanja. 

Memburu diskon

Membeli suatu barang mendapat potongan adalah menyenangkan, namun kebiasaan ini merupakan suatu pemborosan tanpa Anda sadari dan lama-lama bisa membuat kocek Anda menipis. Sering kali Anda memberi barang hanya karena sedang diskon, padahal Anda tidak membutuhkan barang tersebut.

Lebih baik Anda me-review kembali daftar barang yang diperlukan, setelah itu gunakan momen diskon untuk membeli barang yang dibutuhkan tersebut. 

Selalu berlebihan membawa uang tunai

Nah nah… ini salah satu kebiasaan yang sering dilakukan tanpa sengaja. Jumlah uang di dompet Anda lebih banyak dari yang Anda butuhkan.

Akibatnya Anda akan tergoda untuk membelanjakannya dengan membeli barang-barang yang tidak perlu. Apabila hal ini terus dilakukan Anda akan mengalami kebangkrutan. 

Alangkah baiknya membawa uang secukupnya pada saat berbelanja dan tinggalkan kartu kredit yang Anda miliki. Yang terpenting mengetahui berapa harga barang yang akan dibeli sebelum berbelanja. 

Window shopping

Awalnya hanya jalan-jalan, kemudian melihat dan tertarik, kemudian coba-coba hingga akhirnya membeli. Padahal barang itu tidak Anda butuhkan dan sama sekali tidak termasuk dalam daftar belanja. 

Untuk mencegah pengeluaran tak perlu ini, hindari window shopping dan berdisiplinlah pada diri sendiri. Jangan mengunjungi pusat perbelanjaan bila tidak ada kebutuhan apapun. 

Kalau Anda masih nekad? Pastikan Anda tidak membawa kartu kredit atau uang cash, sehingga Anda tidak perlu membeli apa-apa.

Malas mencari tahu promo kartu kredit

Mengapa? Karena kartu kredit banyak yang memberikan promo tertentu sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk hal yang tidak penting. Dengan mencari tahu promo kartu kredit yang ada, Anda bisa memanfaatkan rewards misalnya buy one get one, cicilan nol persen atau diskon sekian persen. Tentu saja hal ini dapat lebih menghemat uang anda nantinya.

Berbelanja dengan mood tidak Stabil

Biasanya Anda melampiaskan rasa bosan dengan berbelanja. Akibatnya Anda akan memborong barang tanpa berpikir panjang.  Lebih baik sebelum berbelanja Anda kembali menengok skala prioritas, bukan mencari kesenangan atau hiburan dengan berbelanja.

Lebih baik gunakan waktu bersama orang yang Anda cintai daripada menghamburkan uang.

Hindari kelima kebiasaan itu untuk mencegah Anda miskin. Ingat, hidup bukan hanya hari ini jadi pastikan Anda mengunakan uang dengan bijaksana dan nantinya uang yang dimiliki bisa Anda investasi kan dengan tingkat pengembalian yang menguntungkan. 


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya