- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan, ia tidak akan terus menggantungkan ekspor ke Tiongkok dan Amerika Serikat. Uni Eropa dan Afrika akan jadi bidikan ekspor Kementerian Perdagangan.
"Kementerian Perdagangan akan berdialog dengan Uni Eropa, Iran, Afrika Selatan, dan Timur Tengah," kata Rachmat di kantor BPS Pusat, Jakarta, Rabu, 15 Juli 2015.
Dia mengatakan, cara ini bertujuan untuk memperluas negara tujuan perdagangan Indonesia. "Kami harus mengusahakan agar ada keseimbangan dengan negara lain," ujarnya menambahkan.
Menurut data BPS, Tiongkok dan Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor terbesar. Pada periode Januari-Juni 2015, ekspor ke Amerika Serikat tercatat sebesar US$7,83 miliar dan ke Tiongkok sebesar US$6,64 miliar.
Rachmat pun tak ingin agar ekspor tak bergantung kepada dua negara itu. Sebab, kalau perekonomian dua negara itu bermasalah, kondisi tersebut akan berimbas kepada neraca perdagangan Indonesia.
"Kalau hanya mengandalkan Tiongkok dan Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonominya turun, (hal ini) akan berpengaruh terhadap neraca dagang."
(mus)