Hari Ini Pungutan Dana Minyak Kelapa Sawit Berlaku

Pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono/Files

VIVA.co.id - Pungutan dana dukungan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mulai hari ini, Kamis 16 Juli 2015 resmi berlaku. Artinya per hari ini, para eksportir CPO dipungut dananya untuk dukungan kelapa sawit.

"Pungutannya akan dilakukan mulai tanggal 16 Juli 2015," kata Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDP), Bayu Krisnamurthi, kepada wartawan di kantor Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Graha Mandiri, Jakarta, Selasa 14 Juli 2015 .

Bayu mengatakan bahwa ada dana tersebut akan digunakan untuk program-program BPDP. Ada dua program utama yang menjadi fokus BPDP. Pertama, peremajaan kebun kelapa sawit rakyat.

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik

Saat ini, ada 2 ribu hektare perkebunan kelapa sawit rakyat di Jambi dan Pekanbaru, Riau, yang siap untuk direvitalisasi. Kedua, program yang menjadi perhatian BPDP adalah dukungan biodiesel.

"Kami akan mendukung Rp600-Rp700 per liter solar," kata dia. Selain itu, program-program lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) di perkebunan kelapa sawit, promosi minyak kelapa sawit, dan advokasi.

Tarif yang dikutip pada setiap ekspor tak berubah, yaitu US$50 per ton untuk CPO dan US$30 per ton untuk olein.

Bayu pun menargetkan jumlah dana yang bisa dikutip dari ekspor CPO pada tahun ini sebanyak triliunan rupiah di tengah lesunya harga komoditas. "Kami mengambil estimasi sangat moderat. Mungkin sekitar Rp3,5 triliun-Rp4,5 triliun," kata dia.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, pernah mengatakan bahwa ada empat bank kustodian yang mengelola dana tersebut.

"Banknya sudah ada empat, 3 bank BUMN dan 1 bank swasta yang terbesar," kata Sofyan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat, 10 Juli 2015.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng
petani tembakau

RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia

Hal tersebut melemahkan daya saing industri nasional.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016