Bugar di Jalan, Sehat di Kampung

Puncak arus mudik di Tol Pejagan-Pemalang yang belum jadi pada tahun lalu.
Sumber :
  • Antara/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id - Mudik merupakan salah satu tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia, dan identik dengan momentum Lebaran. Orang yang sudah setahun berjuang menghidupi diri di kota besar, kini akan meluangkan waktu untuk bertegur sapa, menengok, dan meminta maaf kepada keluarga, dan sanak saudara yang ada di kampung halaman.

Berbicara tentang mudik, tentunya yang terlintas dalam pikiran kita adalah rasa gembira, ketika berjumpa dengan wajah-wajah yang tak asing namun lama tak berjumpa. Hal inilah yang membangkitkan semangat mudik jadi demikian menggelora.

Namun, selain memikirkan kegembiraan menyambut momen bersilaturahmi di kampung, Anda juga harus memikirkan hal lain yang tak kalah penting, yakni perjalanan menuju kampung halaman yang memerlukan waktu panjang.

Waktu tempuh yang lama, terutama bagi yang berkendara darat, tentu akan sangat melelahkan. Untuk itu, kesehatan dan kebugaran tubuh adalah hal pertama yang menjadi prioritas untuk dijaga.

Salah satu caranya, bisa dilakukan dengan memenuhi nutrisi lengkap bagi tubuh, serta melengkapinya dengan asupan air putih yang cukup. Hal ini dilakukan untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh, selama berada di perjalanan.

Sehat di Darat, Udara, dan Laut


Lalu, bagaimana cara memastikan tubuh agar tetap bugar? Berikut beberapa tips kesehatan mudik, bagi orang yang berkendara dengan motor menurut dr Tri Ari Wibowo dari laman Meetdoctor.com.

Sebisa mungkin, luangkan waktu sebentar untuk istirahat agar kondisi badan kembali bugar, idealnya setiap dua jam. Carilah tempat yang aman dan nyaman untuk istirahat.

Misalnya dengan memanfaatkan posko mudik yang disediakan ATPM kendaraan bermotor, perusahaan telekomunikasi, atau SPBU, yang secara khusus dipersiapkan bagi pemudik.

Anda juga harus memakai helm sesuai standar keamanan. Selain itu pastikan fitur keselamatan yang ada di helm tersebut berfungsi baik.  Sebelum berkendara jauh, sebaiknya konsumsi makanan karbohidrat  kompleks seperti beras merah atau gandum. Karena jenis makanan itu lebih lama dicerna, sehingga rasa lapar bisa ditunda lebih lama.

Hindari makanan dengan protein dan lemak tinggi, sebelum mudik dengan motor. Karena makanan jenis ini, justru menuntut kerja pencernaan jadi lebih berat, akibatnya darah banyak mengalir ke lambung dan usus. Nah, hal itu akan menyebabkan konsentrasi Anda menurun dan jadi mudah mengantuk.

Lalu bagaimana tips bagi pemudik yang memakai mobil? Persiapannya hampir sama dengan mempersiapkan diri mudik memakai motor. Asuplah makanan tinggi karbohidrat kompleks dan kurangi lemak.

“Cek kondisi mesin sebelum berangkat, beristirahatlah ketika terlalu lelah. Apabila suhu tidak terlalu panas, lebih baik tidak menggunakan AC karena hal itu akan membuat kulit menjadi kering,” ujar dokter Tri Ari Wibowo.

Sedangkan untuk yang mudik dengan kereta, untuk tindakan preventif, bisa memakai masker, dan jangan lupa membawa bekal makanan dan minuman dari rumah, yang lebih terjamin kebersihannya. Jangan lupa membawa antiseptik toilet dan tisue antiseptik, saat akan menggunakan toilet umum di kereta.

Sementara bagi pemudik yang menggunakan jalur laut, jika memiliki masalah mabuk laut, baiknya memilih moda transportasi lain. Namun bila tak ada pilihan, sebaiknya tidak berada di ruang terbuka di atas kapal, sesuatu yang membuat pandangan mata melihat laut dan pergerakan kapal.

“Karena hal ini dapat memperburuk konsisi mabuk laut kita. Ciri mabuk laut itu adalah pusing, mual, ingin muntah, dan pandangan bergerak. Jadi jangan lupa bawa selalu obat anti mabuk perjalanan, yang dijual bebas di pasaran,” saran dokter itu.

Mudik 2015, Pengguna Angkutan Jalan Turun 10 Persen



Tips Ibu Hamil dan Menyusui


Sementara itu, Dr Fiastuti Witjaksono, Msc., Ms., SpGk, spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia menjelaskan, secara umum ada beberapa gizi yang diperlukan tubuh, dan harus diasup setiap hari meskipun sedang mudik. Mereka adalah karbohidrat, protein, vitamin, lemak serta mineral.

Karenanya, disarankan para pemudik untuk sarapan sebelum melakukan perjalanan jauh. Misalnya memilih sarapan roti berisi potongan telur, sayuran, tomat, selada, timun, serta jangan lupa konsumsi air putih. Hal tersebut dibutuhkan supaya energi terjaga dan badan tidak cepat lelah.

Sementara bagi ibu hamil yang menjalankan musik, harus memerhatikan makanan yang masuk ke tubuh. Karena hal ini berhubungan dengan nutrisi yang diterima diri sendiri dan janin. Untuk Ibu, ibu hamil harus perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan, serta jangan lupa mencegah dehidrasi dengan minum air putih, minimal 2 liter per hari.

Konsumsi pula vitamin dan suplemen penguat kandungan yang diberikan dokter. Bagi yang berpergian menggunakan pesawat, berada di posisi duduk yang lama, dapat meningkatkan risiko varises di kaki. Karenanya, ibu hamil sebaiknya sering bergerak agar menghindari hal itu.

Bagi yang berpergian menggunakan mobil, dapat melakukan peregangan dengan meluruskan kaki, atau berhenti di pemberhentian setiap 2 jam, sambil menikmati pemandangan yang indah.

Khusus bagi ibu menyusui, usahakan tidak stres ketika melakukan perjalanan mudik. Karena produksi ASI dipengaruhi kondisi psikis sang bunda, serta rangsangan mulut bayi pada puting ketika menyusui.

Perhatikan kebersihan makanan yang Anda konsumsi, lalu perhatikan pula kebersihan tempat-tempat yang Anda datangi, seperti toilet umum. Selalu sedia tisu dan air botol saat ke toilet. Jangan lupa mencuci tangan sebelum dan setelah makan.

Penderita Penyakit Khusus

“Sementara bagi yang menderita asma, disarankan membawa obat-obatan Anda, ini untuk jaga-jaga bila asma kambuh. Hindari faktor-faktor pencetus yang diketahui dapat membuat penyakit itu kambuh,“ ujar dokter Fiastuti.

Untuk orang yang memiliki riwayat penyakit maag, penting membawa obat-obatan untuk lambung, sebagai persiapan bila maag kumat di tengah jalan. Lalu jangan lupa sarapan dan makan teratur , hindari menu yang menimbulkan maag, seperti menu yang terlalu asam, dan pedas.

Untuk yang berkendara dengan transportasi pribadi, roda dua maupun empat, jagalah kesehatan tubuh, agar keselamatan diri dan penumpang aman.  Jika lelah, singgah dulu di tempat peristirahatan maupun posko kesehatan, yang terletak di beberapa titik di Jalur Utara maupun Selatan, yang efektif memulihkan kebugaran tubuh agar Anda selamat sampai tujuan.

Pemudik yang mengendarai sepeda motor.

Masa Lebaran 2015, Jumlah Kecelakaan Turun 21 Persen

Menurutnya, tantangan besar untuk menurunkan angka kecelakaan.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2015