Nusron Ingatkan TKI Muslim di Korsel Saling Peduli

Kepala BNP2TKI Nusron Wahid.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Cerita TKI Hong Kong Kena COVID-19 Ditelantarkan Majikan
- Ketua Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Nusron Wahid, merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah bersama TKI di Korea Selatan. Salat Id dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan dipimpin Ustaz Ali Mahmudi. 

Kisah Perjalanan Para TKI Jadi Korban Kerja Paksa di Malaysia
Nusron bertindak sebagai khatib. Demikian isi keterangan tertulis BNP2TKI yang diterima VIVA.co.id pada Jumat, 17 Juli 2015. 

Sebar Video Majikan Telanjang, TKI di Singapura Dibui 17 Bulan Penjara
"TKI sudah menjadi keluarga besar saya. Jadi, saya mudiknya ya ke tempat TKI. Suka dan duka harus bersama mereka," kata Nusron dalam khotbahnya. 

Tercatat, ribuan TKI ikut serta dalam salat Ied berjemaah yang dilakukan di sebuah taman di kawasan industri Daegu, Korsel. Ribuan TKI menunaikan ibadah salat di atas karpet terpal yang disambung-sambung. 

Mereka sudah berdatangan dari berbagai penjuru sebelum pukul 07.00. Nusron turut mengingatkan agar setelah meninggalkan bulan Ramadhan, kita kembali terjerembab ke hal-hal batil. 

"Jangan sampai, kita masuk ke bulan Syawal, tetapi kita kembali terjerembab. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu sendiri tak melakukan hal terlarang dan merugikan orang lain," kata Nusron. 

Dia ikut meminta agar sesama TKI muslim saling menghargai dan mencintai. 

"Apalagi sama-sama jauh dari tanah air dan keluarga. Saling melengkapi dan memberi jika ada kekuarangan," ujar Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini. 

Selain Nusron, salat Ied turut dihadiri oleh Wakil Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Cecep Herawan dan Direktur Pelayanan Penempatan Pemerintah BNP2TKI, Hariyadi Agah. 

Salat Id juga digelar di simpul-simpul komunitas TKI di Korsel. Usai salat, Nusron melanjutkan acara dengan halal bihalal dan dialog dengan para TKI. 

Mereka menyampaikan keluh kesah mengenai berbagai masalah, terutama mengenai jaminan pekerjaan bagi WNI yang telah tinggal melebihi batas tinggal (overstayer). Mereka berharap ada jaminan pekerjaan, jika memilih pulang ke Tanah Air. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya