'Pejuangan' Calon Bintang Masa Depan F1 Itu Berakhir

Jules Bianchi
Sumber :
  • REUTERS/Yuya Shino
VIVA.co.id
Sirkuit F1 di Indonesia akan Dibangun Megah, Begini Komentar IMI
- Perjuangan Jules Bianchi akhirnya terhenti. Pembalap Formula One tersebut menghembuskan nafas terakhirnya, Jumat kemarin.

Alasan Legenda F1 Lewis Hamilton Ingin Ganti Nama

Bianchi wafat setelah koma selama sembilan bulan. Ini buntut dari kecelakaan yang menimpanya di Grand Prix Jepang, Oktober 2014 lalu.
RI Bakal Bangun Sirkuit F1 di Bintan, Begini Persiapannya


Wafatnya Bianchi membuat banyak pihak berduka, khususnya dunia balap jet darat. Maklum, pembalap asal Prancis ini disebut-sebut sebagai bintang masa depan F1.


Bianchi memang sudah memiliki darah pembalap. Kakeknya, Mario Biachi, merupakan salah satu bintang di ajang GT Racing pada era 1960-an. Dia juga punya hubungan keluarga dengan Lucien, mantan pembalap ternama F1.


Perjalanan pembalap 25 tahun tersebut menuju F1 terbilang panjang. Awal karirnya dimulai dari ajang Formula Renault sebelum akhirnya menjajal GP2 dan Formula Renault 3.5.


Pada tahun 2011, Bianchi sempat merasakan kursi kokpit jet darat Ferrari. Ketika itu dia menjadi pembalap penguji tim Kuda Jingkrak.


Dia akhirnya merasakan pengalaman sebagai pembalap resmi F1 pada tahun 2013. Ketika itu dia direkrut oleh Marussia F1 Team.


Pada debutnya, Bianchi tak mendapatkan hasil yang memuaskan. Tak satu pun poin diraih olehnya. Di akhir musim 2013, dia menempati posisi 19 klasemen pembalap.


Di musim 2014, sinar Bianchi mulai terlihat. Dia mampu mempersembahkan poin pertama bagi Marussia di ajang F1. Poin tersebut diraih saat Bianchi finis di posisi ke-9 pada balapan GP Monaco, Mei 2014.


Banyak yang melihat Bianchi akan jadi pembalap hebat setelah prestasinya itu. Tak terkecuali mantan bos Ferrari, Luca Di Montezemolo.


"Anak ini lahir bersama kami, dan kami berpikir akan memilihnya sebagai pembalap kami di masa depan. Dia akan punya prestasi luar biasa untuk beberapa tahun ke depan," tutur Montezemolo ketika itu, seperti dilansir Telegraph.


Sayang, prediksi Montezemolo tak menjadi kenyataan. Bianchi mengalami kecelakaan fatal di GP Jepang. Akibat kecelakaan itu, Bianchi mengalami cedera parah di kepala.


Dia sempat dirawat di sebuah rumah sakit yang terletak tak jauh dari kediaman orangtuanya di Prancis. Sayang, setelah 9 bulan koma, nyawanya tak tertolong.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya