Otak Pembunuhan Wartawati Nur Baety Dibekuk Polisi

Polisi menunjukkan pembunuh jurnalis Nurbaety
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
Polisi Ringkus Bangor, Geng Remaja Sadis
- Satuan Reskrim Polresta Depok akhirnya berhasil membekuk satu tersangka kasus pembunuhan sadis yang menewaskan wartawati
online
Usai Bunuh Wartawati Baety, Para Pelaku Kebagian Rp500.000
, Nur Baety Rofiq (44). Tersangka keempat diketahui bernama Deni dan otak dari kasus tersebut. 

Didatangi Korban dalam Mimpi, Algojo Noer Baety Minta Maaf
Kapolresta Depok, Komisaris Besar Dwiyono mengatakan, dengan ditangkapnya Deni, maka total empat pelaku berhasil diringkus polisi.

"Alhamdulillah, satu tersangka yang tadinya buron telah berhasil kami amankan. Dia adalah Deni, pelaku yang berperan memutuskan urat nadi di leher korban sekaligus otak dari kasus ini," kata Dwiyono di kantornya, Senin, 20 Juli 2015.

Dia melanjutkan, pelaku dibekuk di kawasan Bandung, Jawa Barat.

"Saat ini sedang dalam perjalanan menuju Depok," katanya menambahkan.

Kasat Reskrim Polresta Depok, Komisaris Teguh Nugroho menambahkan, tertangkapnya para pelaku berawal dari petunjuk tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi.

"Setelah berhasil mengamankan tiga orang sebelumnya, kami terus melakukan pengembangan. Hasilnya, tersangka Deni berhasil kami ringkus dalam pelariannya di kawasan Bandung, tadi siang."

Sebelumnya, polisi berhasil menangkap tiga tersangka lain yaitu Syarifudin (20 tahun), Hafit Ubaidilah (22 tahun) dan M. Pujono (20 tahun)

"Adapun peran masing-masing tersangka ialah, tersangka U yang datang menikam 9 kali. S menindih korban, P yang mengetahui dan berkaitan dengan perencanaan. Namun ada satu hal dia tidak bisa ikut tapi dia dapat jatah ponsel. Sedangkan peran D eksekutor yang nusuk leher korban," ujar Teguh.

Sementara, menurut hasil autopsi sementara, kondisi jasad sudah membusuk. Diperkirakan, korban sudah tewas lima hari sebelum jasad ditemukan.

"Pada leher kulit bagian kiri terpotong rata dan sudah dikelilingi oleh belatung, pembuluh nadi utama leher terpotong dengan tepi yang cukup rata," kata Teguh. 

Selain leher, di bagian dada samping kiri juga terdapat luka terbuka dengan tepi rata sebanyak sembilan tusukan membentuk garis sepanjang 4 cm.
      
"Pada tulang iga 3,4 kiri patah berkeping dan iga 7 terpotong rata. Kesimpulannya, sebab kematian karena kekerasan benda tajam sehingga terpotongnya pembuluh nadi utama leher yang menyebabkan pendarahan," kata Teguh.

Usai membunuh, para pelaku kemudian menjarah laptop dan kamera korban. Kejadian itu berlangsung pada Sabtu, 4 Juli 2015. Saat jasadnya ditemukan, tangan kiri terdapat tali rapia warna hitam. 

Diyakini, pelaku sempat mengikat kedua tangan korban dengan posisi ke belakang di dalam rumahnya di kawasan Perumahan Gaperi, Bojonggede. 

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya