NASM Galang Dana Selamatkan Baju Astronot Niel Armstrong

baju astronot yang dikenakan Niel Armstrong
Sumber :
  • The Guardian
VIVA.co.id
Demam Olimpiade Landa Astronot di Stasiun Antariksa
- Pihak Smithsonian National Air and Space Museum (NASM) sedang menggalang dana untuk merawat baju astronot yang dikenakan Niel Armstrong, manusia pertama yang melangkah di Bulan pada tahun 1969 silam. 

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan
Sebab, saat ini kondisi baju luar angkasa tersebut semakin memburuk.

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa
Sebagaimana yang diberitakan oleh The Guardian, Selasa 21 Juli 2015, pihak museum tersebut berupaya mencari donatur dengan menggalan dana secara online di platform pendanaan umum terbesar di dunia, Kickstarter. 

Diharapkan, cara tersebut dapat mengumpulkan uang sebesar US$500 ribu atau setara Rp6,7 miliar.

Sebelumnya, baju astronot milik Armstrong ini tidak akan diperlihatkan ke publik sejak tahun 2006, sebab direncanakan baju astronot itu akan dipertontonkan ke masyarakat umum saat ulang tahun ke-50 tahun pada Juli 2019, suksesnya misi berjalan di bulan oleh Armstrong.

Namun, karena bajunya mulai memburuk kualitasnya dan bertepatan dengan ulang tahun ke-46 'moonwalk' Armstrong pada Senin kemarin, pihak museum pun mau tak mau harus memperlihatkannya ke publik, agar mendapatkan donasi perawatan baju astronot bersejarah tersebut.

"NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) membuat (baju antariksa) pada dasarnya satu tujuan, hanya untuk mengirimkan astronot ke luar angkasa, untuk melindungi mereka saat berada di sana dan mendapatkan mereka pulang. Namun, mereka tidak merawatnya selama ratusan tahun seperti yang coba kami lakukan," ujar Alison Mitchell, spesialis urusan publik di NASM.

Sekedar informasi, baju astronot pada mulanya dirancang dengan bahan yang jangka pendek. Maka wajar, bila semakin hari baju astronot kepunyaan Armstrong itu semakin buruk keadaannya.

Mitchell menjelaskan, pihaknya telah menandatangani kerjasama dengan Kickstarter dalam menggalang dana tersebut. 

Sebab, perawatan pakaian luar angkasa tersebut tidak didanai oleh pemerintah, sehingga perlu bersusah payah mencari dana ke masyarakat luas.

"Ini benar-benar penting bagi kami untuk melestarikan (baju astronot Armstrong), sehingga kami masih dapat berbagi (pengetahuan) kepada bangsa. Ini salah satu aset berharga kami, salah satu yang paling ikonik, maka sangat penting untuk kami dapat memamerkannya lagi," jelas dia.

Rencananya bila sudah mencapai jumlah donasi yang diharapkan, nanti baju astronot tersebut akan dipindai untuk dijadikan bentuk 3D.

Pihak museum mengungkapkan bila penggalangan dana mencapai target dalam waktu 30 hari, mereka yang mendonasikan uangnya akan diberikan penghargaan, mulai dari cetak 3D sarung tangan Armstrong hingga bendera Smithsonian yang terbang di angkasa. 

Penghargaan tersebut tergantung jumlah donasi yang diberikannya.

"Ini salah satu aset terbesar kami, galeri kami yang paling populer. Jadi, kami benar-benar bersemangat untuk mencari dana tersebut," tutur Mitchell.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya