Pungutan Perdana Kelapa Sawit Capai Rp21 Miliar

Pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono/Files

VIVA.co.id - Setelah melakukan pungutan perdana pada 16 Juli 2015 lalu, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit telah mengumpulkan dana sejumlah Rp21 miliar. Diperkirakan sampai akhir bulan ini dana yang terkumpul bisa mencapai Rp1 triliun.

Direktur BPDP Kelapa Sawit, Dadan Kusdiana, mengatakan sejumlah uang yang didapat dari pungutan dana perkebunan itu bakal disimpan di tiga bank nasional, di antaranya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

“Sementara pakai tiga bank dulu,” kata Dadan, dikutip dari laman BUMN, Senin 27 Juli 2015.

Seperti diketahui, pungutan dana dukungan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) mulai diberlakukan pada Kamis 16 Juli 2015 lalu. Artinya per hari ini, para eksportir CPO dipungut dananya untuk dukungan kelapa sawit.

Rencananya ana tersebut akan digunakan untuk program-program BPDP. Ada dua program utama yang menjadi fokus BPDP, pertama, peremajaan kebun kelapa sawit rakyat.

Semester I, Bakrie Plantations Catat Penjualan Rp770 Miliar

Saat ini, ada 2 ribu hektare perkebunan kelapa sawit rakyat di Jambi dan Pekanbaru, Riau, yang siap untuk direvitalisasi. Kedua, program yang menjadi perhatian BPDP adalah dukungan biodiesel.

Tarif yang dikutip pada setiap ekspor tak berubah, yaitu US$50 per ton untuk CPO dan US$30 per ton untuk olein. (ren)

Airlangga Hartarto

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik

Kepastian hukum investasi CPO tetap terjaga baik.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016