Rp7,2 Miliar Selamatkan Baju Astronaut Armstrong

Baju astronaut Niel Armstronng
Sumber :
  • Smithsonian Museum

VIVA.co.id - Smithsonian National Air and Space Museum (NASM), yang tengah menggalang dana untuk merawat baju astronaut yang dikenakan Niel Armstrong ke Bulan, mendapat dukungan positif dari pengguna internet (netizen). Dalam sepekan, NASM telah mengumpulkan uang sebesar US$540 ribu atau Rp7,2 miliar.

Tentunya raihan dana tersebut di luar ekspetasi NASM. Sebelumnya, museum tersebut menargetkan US$500 ribu (Rp6,7 miliar) dalam waktu sebulan. Namun, ternyata dalam satu minggu sudah melebihi target yang diinginkan.

Maka dari itu, dilansir dari USA Today, NASM meningkatkan raihan target kumpulan dana perawatan baju astronaut Armstrong menjadi US$700 ribu (Rp9,4 $miliar) pada 23 hari tersisa.

Dalam mencari donatur dari masyarakat tersebut, NASM melakukannya secara online di platform pendanaan umum terbesar di dunia, Kickstarter.

Seperti yang diketahui, Armstrong merupakan sosok yang paling fenomenal di abad ini. Ia adalah manusia pertama yang dapat menginjak permukaan Bulan pada 1969.

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Sebelumnya, baju astronaut milik Armstrong ini tidak diperlihatkan ke publik sejak 2006. Sebab, direncanakan baju astronaut itu akan dipertontonkan ke masyarakat umum saat ulang tahun ke-50 tahun misi pendaratan ke Bulan pada Juli 2019.

Namun, karena bajunya mulai memburuk kualitasnya dan bertepatan dengan ulang tahun ke-46 'moonwalk' Armstrong pada Senin kemarin, museum tersebut pun mau tak mau harus memperlihatkannya ke publik. Tujuannya agar mendapatkan donasi perawatan baju astronaut bersejarah tersebut.

"NASA (Badan Antariksa Amerika Serikat) membuat (baju antariksa) pada dasarnya satu tujuan, hanya untuk mengirimkan astronaut ke luar angkasa, untuk melindungi mereka saat berada di sana dan mendapatkan mereka pulang. Namun, mereka tidak merawatnya selama ratusan tahun seperti yang coba kita lakukan," ujar Alison Mitchell, spesialis urusan publik di NASM.

Sekedar informasi, baju astronaut pada mulanya dirancang dengan bahan yang jangka pendek. Maka wajar, bila semakin hari baju astronaut kepunyaan Armstrong itu semakin buruk keadaannya.

Mitchell menjelaskan pihaknya telah menandatangani kerja sama dengan Kickstarter dalam menggalang dana tersebut. Sebab, perawatan pakaian luar angkasa tersebut tidak didanai oleh pemerintah, sehingga perlu bersusah payah mencari dana ke masyarakat luas.

"Ini benar-benar penting bagi kita untuk melestarikan (baju astronot Armstrong), sehingga kita masih dapat berbagi (pengetahuan) kepada bangsa. Ini salah satu aset berharga kami, salah satu yang paling ikonik, maka sangat penting untuk kami dapat memamerkannya lagi," jelas dia.

Rencananya bila sudah mencapai jumlah donasi yang diharapkan, nanti baju astronot tersebut akan dipindai untuk dijadikan bentuk 3D.

Museum Smithsonian itu mengungkapkan bila penggalangan dana mencapai target dalam waktu 30 hari, mereka yang mendonasikan uangnya akan diberikan penghargaan. Yaitu akan diberikan cetak 3D sarung tangan Armstrong hingga bendera Smithsonian yang terbang di angkasa. Penghargaan tersebut tergantung jumlah donasi yang diberikannya.

"Ini salah satu aset terbesar kami, galeri kami yang paling populer. Jadi, kami benar-benar bersemangat untuk mencari dana tersebut," tutur Mitchell.

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa
Tiga astronot yang ikut demam Piala Dunia 2014

Demam Olimpiade Landa Astronot di Stasiun Antariksa

Olimpiade Rio mulai dibuka pada 5 Agustus 2016.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016