Triwulan II-2015, Realisasi Investasi Capai Rp135,1 Triliun

Ilustrasi uang rupiah
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah
- Realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan II-2015 mencapai Rp135,1 triliun, naik 16,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp116,2 triliun.

BKPM Gandeng Bank Mandiri untuk Tampung Dana Investor
"Realisasi Rp135,1 triliun ini terdiri atas realisasi investasi PMDN (penanaman modal dalam negeri) sebesar Rp42,9 triliun dan PMA (penanaman modal asing) sebesar Rp92,2 triliun," kata Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), M. M. Azhar Lubis, dalam konferensi pers "Realisasi Penanaman Modal PMDN-PMA Triwulan II dan Januari-Juni Tahun 2015" di kantor BKPM Pusat, Jakarta, Senin 27 Juli 2015.

Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun
Menurut data BKPM, realisasi investasi PMDN pada triwulan II-tahun 2015 yang sebesar Rp42,9 triliun, meningkat 12,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp38,2 triliun. 

Sementara itu, realisasi investasi PMA pada triwulan II-2015, realisasi investasi sebesar Rp92,2 triliun ini lebih tinggi 18,2 persen dibandingkan realisasi PMA periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp78 triliun.

Azhar mengatakan, sektor usaha besar dalam realisasi PMDN adalah industri makanan yang realisasinya Rp8 triliun, industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi Rp7 triliun, sektor listrik, gas, dan air Rp5,4 triliun, sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran Rp4,3 triliun, dan industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik Rp3,3 triliun, serta industri pengolahan.

"Kalau seluruh sektor industri pengolahan digabung, terlihat industri pengolahan memberikan kontribusi sebesar Rp25,6 triliun atau 59,5 persen dari PMDN," kata dia.

Daerah-daerah realisasi PMDN adalah Jawa Timur Rp5,7 triliun, Jawa Barat Rp4,8 triliun, Kalimantan Timur Rp4,4 triliun, Banten Rp4,2 triliun, dan Sumatera Rp3,8 triliun.

Azhar melanjutkan, realisasi PMA berdasarkan lima sektor usaha terbesar adalah sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar US$2,2 miliar, sektor konstruksi US$0,6 miliar, sektor industri logam dasar, barang logam, mesin, dan elektronik US$0,6 miliar, serta industri mineral non logam US$0,5 miliar. 

Menurutnya, kalau seluruh sektor industri digabung, realisasi PMA industri pengolahan memberi kontribusi US$2,5 miliar atau 34 persen dari total PMA.

Realisasi PMA berdasarkan daerah proyek adalah Jawa Barat sebesar US$1,7 miliar, DKI Jakarta US$1,2 miliar, Kalimantan Timur US$0,7 miliar, Banten US$0,5 miliar, dan Jawa Timur US$0,5 miliar.

"Negara asalnya ada dari Malaysia US$2,3 miliar, Singapura US$1,1 miliar, Jepang US$0,4 miliar, Amerika Serikat US$0,3 miliar, dan Britis Virgin Island sebesar US$0,2 miliar," kata dia.

Semester I-2015 juga meningkat

BKPM juga mencatat realisasi investasi pada semester I-2015 sebesar Rp259,7 triliun, meningkat 16,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp222,8 triliun. 

Angka Rp259,7 triliun tersebut terdiri atas Rp85,5 triliun PMDN dan Rp174,2 triliun untuk PMA.

Azhar mengatakan, bahwa angka PMDN semester I-2015 sebesar Rp85 triliun ini naik 17,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp72,8 triliun. 

"Realisasi investasi PMA pada periode Januari-Juni 2015 sebesar Rp174,2 triliun dan naik 16,1 dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp150 triliun," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya