Sumber :
- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Harga minyak dunia terus mengalami penurunan saat ini. Namun, hal tersebut tampaknya tidak akan diikuti dengan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebab, Pertamina saat ini sedang mengalami kerugian.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Sebagai informasi, harga minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) pada hari ini diperdagangkan di level US$47,86 per barel. Sementara itu, minyak Brent berada di level US$54,50 per barel untuk pengiriman bulan depan, angka tersebut terendah sejak bulan Maret lalu.
"Kami jaga Pertamina jangan sampai suffer (menderita kerugian)," kata Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di kantornya, Jakarta, Senin 27 Juli 2015.
Bambang mengakui, pemerintah akan mencoba skema penyesuaian harga BBM baru dengan menyesuaikannya enam bulan sekali. Sehingga, fluktuasi harga minyak tidak semakin menggerus keuangan Pertamina.
"Yang penting kami jaga jangan sampai suffer," kata dia.
Menanggapi kerugian Pertamina, Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini Soemarno, di Kompleks Istana Kpresidenan mengatakan, semua pihak harus melihat permasalahan ini secara menyeluruh.
Menurutnya, Pertamina sebagai perusahaan, berhak untuk mengambil kebijakan untuk dapat menjaga kondisi keuangan perusahaan. Dengan begitu diharapkan, hal ini tidak mempengaruhi kinerja di masa depan.
Namun, dia menegaskan, kepentingan masyarakat, khususnya pengguna BBM, harus tetap dikedepankan.
"Karena, Pertamina kan operasioanal secara menyeluruh, bisa ada kerugian di sini, ada keuntungan di tempat lain, kami melihat secara pasar, secara menyeluruh tentunya karena itu fungsinya Pertamina," ungkapnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bambang mengakui, pemerintah akan mencoba skema penyesuaian harga BBM baru dengan menyesuaikannya enam bulan sekali. Sehingga, fluktuasi harga minyak tidak semakin menggerus keuangan Pertamina.
