Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Pelaku pasar yang enggan bertransaksi menggunakan rupiah membuat laju mata uang Tanah Air cenderung kian tertekan. Apalagi pelemahan ini masih sama penyebabnya, yakni akibat terkena sentimen pelemahan tidak langsung dari harga-harga komoditas.
Analis NH Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, tetap antisipasi serta cermati setiap sentimen yang dirilis Rp13.457- Rp13.450 (kurs tengah BI).
Menurutnya, maraknya pemberitaan mengenai ekonomi Tiongkok yang berpotensi terkoreksi di kuartal kedua tahun ini telah membuat harga-harga komoditas terus melemah.
"Pelemahan ini tentu saja dimanfaatkan oleh dolar untuk berbalik menguat. Akibatnya sejumlah mata uang Asia pun tergilas dengan penguatan dolar termasuk rupiah," ujarnya kepada
VIVA.co.id
, Selasa, 28 Juli 2015.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Baca Juga :
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
Meski hanya melemah tipis namun, tetap harus diantisipasi adanya potensi pelemahan lanjutan. Belum adanya tanda-tanda penguatan rupiah dapat membuat laju rupiah dapat kembali melemah.
Halaman Selanjutnya
Meski hanya melemah tipis namun, tetap harus diantisipasi adanya potensi pelemahan lanjutan. Belum adanya tanda-tanda penguatan rupiah dapat membuat laju rupiah dapat kembali melemah.