Menilik Bahaya Dibalik Suntik Hormon Awet Muda

Ilustrasi operasi plastik atau suntik botoks
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Tetap bisa terlihat muda dan bercahaya menjadi impian banyak orang. Terutama, bagi wanita. Beberapa dari mereka ada yang memutuskan untuk suntik hormon, agar terlihat lebih muda.

Namun, para ahli menunjukkan bahwa kekuatan meremajakan dengan hormon ini hanyalah sebuah mitos. Malah, ini dapat menyebabkan beberapa masalah seperti jantung, diabetes, dan bahkan kanker.

Dilansir dari Genius Beauty, bintang film Hollywood sering menyuntikan hormon pertumbuhan untuk tetap terlihat awet muda. Banyak rumah sakit terkemuka yang melayani ini, bahkan jumlah pasien pun semakin tinggi.

Berbagai teori mengungkapkan tentang hormon pertumbuhan manusia. Menyuntikkan hormon ini, diyakini dapat membuat rambut menjadi tebal dan mengkilap, mengencangkan kulit, meningkatkan libido, berkontribusi dalam menguatkan memori, dan tingkat energi yang tinggi.

Selain itu, menggunakan hormon ini juga dpat melawan kelebihan berat badan dan meningkatkan massa otot. Banyak orang yang percaya, suntikan hormon pertumbuhan akan membantu mereka terlihat 20 tahun lebih muda.

Namun, rasanya semua ini terdengar terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan. Dokter memperingatkan bahwa apa yang disebut 'obat Peter Pan' ini juga memiliki sisi gelap.

Masker Aspirin Mampu Bersihkan Pori-pori Wajah

Meskipun para bintang Amerika, seperti Sylvester Stallone dan Nick Nolte dengan bangga mengaku mereka telah mengikuti prosedur suntikan hormon ini untuk meremajakan diri, ternyata cara ini juga masih memiliki sejumlah besar efek samping yang berbahaya.

Nyeri otot dan sendi, peningkatan risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker disebut sebagai efek samping erbahaya dari prosedur penyuntikkan hormon pertumbuhan ini.

Di beberapa negara, hormon pertumbuhan manusia, termasuk dalam obat kelas C, yang penggunaannya adalah ilegal.

Selain itu, ilmu pengetahuan juga masih belum memiliki bukti kuat tentang hormon pertumbuhan memiliki sifat anti-penuaan. Percobaan dengan orang tua, yang dilakukan beberapa dekade yang lalu, tampaknya telah membuktikan hal ini, tetapi kemudian, percobaan ini dinyatakan tidak sah.

Seluruh upaya selanjutnya untuk menggunakan hormon pertumbuhan sebagai sarana peremajaan selama studi klinis independen pun gagal. (asp)

Suka Dandan Menyeramkan, Wanita Ini Dianggap Aneh
Cabai.

Daun Cabai Mampu Atasi Masalah Kulit

Selain vitamin C, daun cabai mengandung antioksidan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016