Sumber :
- Forbes
VIVA.co.id
- Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat pada perdagangan semalam, setelah sebelumnya anjlok di level terendah dalam enam bulan terakhir.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Dilansir CNBC, Rabu 29 Juli 2015, penguatan harga minyak tersebut, karena harapan pasokan minyak Amerika Serikat yang turun, di tengah kekhawatiran banjir pasokan minyak global dan krisis pasar saham China.
Baca Juga :
OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Minyak AS, alias WTI ditutup pada level US$47,98 per barel, atau naik 59 sen (1,24 persen) dibanding perdagangan sebelumnya. Sebelumnya, harga minyak WTI menyentuh level terendah sejak Maret, yakni US$47,68 per barel.
Pemulihan harga minyak AS dibantu oleh adanya harapan rilis data pemerintah yang dikeluarkan pada Rabu, yang menyebutkan persediaan minyak AS turun, setelah pada pekan sebelumnya naik ke level tertinggi dalam lima tahun.
American Petroeum Institute juga direncanakan merilis laporan persediaan minyak AS pada 4.30 waktu setempat nanti.
"Pada dasarnya, kita melihat harga minyak dijual dengan harga rendah menetap lebih lama. Itu menjadi respons pasokan minyak mentah di pasar, terutama dari AS, yang hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda melambat," kata Virendra Chauhan, konsultan Energy Aspects. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pemulihan harga minyak AS dibantu oleh adanya harapan rilis data pemerintah yang dikeluarkan pada Rabu, yang menyebutkan persediaan minyak AS turun, setelah pada pekan sebelumnya naik ke level tertinggi dalam lima tahun.
