Menilik Desa Penjual Ginjal di Nepal

Ilustrasi ginjal
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id –
Perempuan Bernama Y Kini Kuliah di UNY
Jika ada kompetisi tentang desa termiskin di dunia, Desa Hokse, Nepal, bisa jadi pemenangnya. Bagaimana tidak, saking miskinnya, penduduk di desa tersebut terpaksa menjual salah satu ginjal mereka untuk mendapatkan uang demi bertahan hidup.

Pasangan Ini Temukan Harta Karun dari Kursi Rp86 Ribu

Oleh karena praktik ini dilakukan hampir setiap warga, tidak heran bila Hokse dikenal sebagai Desa Penjual Ginjal.
Di Toko Ini Anda Bisa Bawa Anjing Peliharaan


Para makelar donor mengunjungi desa tersebut, juga area di sekitarnya secara teratur, guna mencari warga yang mau menukar organ tubuh mereka dengan sejumlah uang. Jika warga tersebut setuju, makelar akan membawa mereka ke India selatan untuk melakukan operasi pengangkatan ginjal.


Umumnya, ginjal warga Hokse ditukar dengan uang sejumlah US$2000 atau setara Rp27 juta.


Sayangnya, warga Hokse banyak yang tidak tahu bahwa mereka sebenarnya ditipu untuk menjual ginjal mereka dengan harga murah serta melalui prosedur yang ilegal.


“Selama 10 tahun terakhir, banyak orang datang ke desa kami dan meyakinkan untuk menjual ginjal dan banyak warga yang setuju karena kami memang kekurangan uang,” kata dia, seperti dilansir
Oddity Central.


Data yang berhasil dikumpulkan organisasi nirlaba Nepal, Forum for Protection of People’s Rights (FPPR) menyebutkan terdapat sekitar 10 ribu operasi pengangkatan ginjal dengan jumlah ginjal terjual di pasar gelap sebanyak 7000 ginjal.


Di pasar gelap, ginjal dari Hokse dijual hingga enam kali lipat harga awalnya.


Tidak hanya itu, tingginya kebutuhan donor organ juga membuat praktik ilegal di Hokse semakin menjadi-jadi. Bahkan banyak warga yang ditipu, dokter gadungan datang ke desa mengatakan warga terkena penyakit serius dan membutuhkan operasi dan disaat yang sama, ginjal mereka juga diambil.


Bahkan, tidak sedikit warga yang dibunuh dan kedua ginjalnya kemudian ‘dipanen’.


Bermula dari alternatif memenuhi kebutuhan hidup dan tabungan masa depan, kisah desa penjual ginjal Hokse menjadi cerita horor.


Kini, penduduk desa Hokse gelisah dan ketakutan. Terutama jika ada orang asing masuk desa.


“Mereka khawatir jadi korban penculikan dan pembunuhan,” kata Khrisna Pyari Nakarmi, pengacara dari FPPR.


Selain itu, kini di Hokse, mereka yang ketahuan menjual ginjal, menjadi bahan gosip dan dikucilkan. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya