Ekonomi Tak Kondusif, BNI Revisi Target Pertumbuhan Kredit

Harga Emas Naik
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Kondisi perekonomian Tanah Air belum menunjukkan adanya perbaikan hingga saat ini. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku merevisi target pertumbuhan kredit sepanjang 2015, dari target awal yang diperkirakan tumbuh 15-17 persen.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
"Target kredit awalnya tumbuh 15-17 persen, tetapi kami revisi hingga akhir tahun diperkirakan 12-14 persen pertumbuhan kreditnya," ujar Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, di Jakarta, Kamis 30 Juli 2015.

Dana Deklarasi Tax Amnesty Bank Mandiri Sudah Rp70 Miliar
Menurutnya, pertumbuhan kredit di semester II-2015 akan membaik, karena didorong pembangunan infrastruktur oleh pemerintah di berbagai wilayah. 

Hal ini diyakini akan membuat perusahaan sektor kontruksi membutuhkan dana besar dan pengajuan kredit makin meningkat.

"Sektor kontruksi akan mendorong dengan infrastruktur yang sudah mulai dicanangkan, tetapi bukan korporasi saja, kredit menengah dan kecilnya mengalami kenaikan nanti," tuturnya.

Seperti diketahui, ‎pada semester I-2015, BNI menyalurkan kredit sebesar Rp288,7 triliun, atau naik 12,1 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Pertumbuhan kredit ini, ditopang oleh pertumbuhan pinjaman Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang naik 23,9 persen, atau menjadi Rp50,5 triliun.

Namun, meskipun mengalami pertumbuhan, bank pelat merah tersebut mengalami peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi tiga persen dari sebelumnya 2,2 persen.

Baiquni menilai, meningkatnya NPL tersebut diakibatkan adanya keterlambatan kreditur di beberapa segmen mengalami keterlambatan bayar. Salah satunya, kredit korporasi di sektor minyak dan gas.

"‎Kami tahu harga minyak mengalami penurunan tajam, dari US$120 per barel menjadi US$50 per barel, dan perusahaan banyak melakukan renegosiasi kontrak kerjanya dan membuat pembayaran terlambat," tuturnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya