DPR: Pemerintah Butuh Tim Ekonomi Dipercaya Pasar

Ilustrasi infrastruktur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Ketua Komisi VI DPR RI, Achmad Hafiz Tohir melihat pencapaian  pertumbuhan ekonomi yang diraih oleh pemerintah sangat rendah hanya 4,7 persen pada kuartal pertama 2015. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi paling lambat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sejak 2009.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016

Karena itu, dia menyarankan, Presiden Joko Widodo melakukan reshuffle kabinet dengan memilih figur-figur yang mampu mengelola perekonomian nasional.

"Figur yang kuat, petarung dan dipercaya pasar, sehingga diharapkan timbul  kepercayaan terhadap ekonomi Indonesia. Tidak seperti saat ini, yang sedikit-sedikit ngutang keluar negeri. Hal ini, membuat  rupiah akan semakin tertekan," katanya di Jakarta, Kamis 30 Juli 2015.

Menurutnya, turunnya jumlah investasi yang masuk, baik dari penanaman modal dalam negeri maupun luar negeri, serta melemahnya daya beli masyarakat, terutama di sektor konsumsi mengakibatkan turunnya pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Ia menambahkan, melambatnya pertumbuhan ekonomi berimbas pada turunnya ketersediaan lapangan kerja baru untuk usia produktif dan tingkat pengangguran justru semakin meningkat, karena banyak pekerja yang dirumahkan akibat pengurangan produksi perusahaan.

Ditambah lagi, lanjut anggota politisi PAN itu, pertumbuhan kredit melambat, dan tingkat inflasi terus naik dalam beberapa bulan terakhir.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop

"Khususnya bulan Mei-Juni, yang berada di level tujuh persen, serta  berpotensi terus bergerak ke posisi  psikologis sebesar 10 persen, karena harga pangan semakin mahal dan terus merangkak naik," katanya.           
                                  
Untuk mengatasi keadaan ini, menurut Hafiz, tim ekonomi pemerintah harus bergerak cepat dengan memaksimalkan seluruh potensi belanja APBN, yang mencapai lebih Rp2 ribu triliun. Ini untuk mendorong kembali pertumbuhan  ekonomi yang mengalami perlambatan di kuartal pertama.

Dia menyarankan, pemerintah mempercepat proses program pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, rel kereta ganda, dan bandara. Melibatkan penuh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan mengajak  pelaku usaha swasta dalam negeri dalam investasi pendanaan maupun proses pengerjaan pembangunan. (asp)

toko di pasar Senen

Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi

Hanya fenomena politik jelang pilkada.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016