Alergi, Remaja Ini Tidak Bisa Makan

Alex Visker, remaja asal Amerika Serikat yang alergi makanan.
Sumber :
  • Twitter/People
VIVA.co.id -
7 Suku yang Memiliki Tradisi Unik dan Aneh di Dunia, Bisa Pinjam Istri
Makan adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia sehari-hari. Manusia ditakdirkan dapat menikmati berbagai jenis makanan mulai dari sayur, buah hingga daging. Namun, hal itu tidak berlaku bagi remaja malang asal Utah, Amerika Serikat ini.

7 Hewan Aneh Bisa Melakukan Hal yang Tidak Bisa Dipercaya

Remaja laki-laki bernama Alex Visker sejak kecil menderita alergi makanan sehingga ia tak bisa mengonsumsi apalagi menikmati semua jenis makanan.
7 Kebiasaan Unik Orang Rusia yang Membuat Wisatawan Bingung


Secara spesifik, ia menderita alergi terhadap protein yang terkandung di dalam makanan. Itu lah sebabnya ia terus menerus sakit sepanjang hidupnya.


Saat masih di usia anak-anak, Visker mengalami berbagai gejala termasuk rasa mual yang konstan, nyeri perut, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot, tekanan darah yang mendadak turun, nyeri dada, gatal-gatal, kelelahan dan kejang perut.


Ia juga selalu mengalami anafilaksis seperti gatal-gatal dan muntah tanpa alasan yang jelas. Menggunakan epi-pen atau semacam suntikan autoinjector berisi adrenaline telah menjadi hal yang lumrah baginya.


"Saya lapar dan ingin mengonsumsi makanan setiap saat, tapi saya tahu itu tak bisa," ujar Visker seperti dikutip dari
Food World News.


Sejak tak bisa mengonsumsi makanan apapun, ia hidup dengan pola makan elemental. Tubuhnya menerima formula khusus lewat tabung permanen yang selalu menempel pada tubuhnya.


Jika ia rutin mengonsumsi obat-obatan dan menghindari faktor-faktor yang mampu memicu reaksi alergi, ia mengaku dirinya merasa sehat.


"Saya bahkan tidak dapat memasukkan makanan ke dalam mulut hanya untuk merasakan rasanya. Itu sangat sulit karena saya ingat rasa makanan. Tampilan dan aroma makanan adalah hal-hal yang dulu saya sukai dan membuat saya ingin makan, namun saya tak mau menderita," ungkap Visker.


Menurut
Utah Food Allergy Network,
alergi makanan adalah respon sistem kekebalan tubuh terhadap makanan. Tubuh salah mengidentifikasi makanan sebagai sesuatu yang berbahaya. Setelah sistem kekebalan tubuh menganggap satu jenis makanan berbahaya, ia pun menciptakan antibodi spesial.


Hal itu menyebabkan ketika seorang individu menyantap makanan tersebut, maka sistem kekebalan tubuh merilis jumlah zat kimia yang banyak termasuk histamine, untuk melindungi tubuh.


"Saya merasa bersyukur bisa bangun setiap pagi dan mengetahui saya masih hidup dan merasa lebih baik. Segala sesuatu di dalam kehidupan sosial kita berada di sekitar makanan, namun saya belajar untuk menerima takdir. Saya masih ingat rasa makanan dan itu seharusnya cukup bagi saya," kata Visker.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya