Kurs Dolar Anjlok, Harga Emas Dunia Menguat

Emas batangan sedang ditumpuk.
Sumber :
  • CNBC
VIVA.co.id
- Harga emas acuan dunia menghentikan kerugian dengan ditutup menguat pada perdagangan Jumat di Bursa New York, Amerika Serikat. Namun, secara bulanan, harga emas sepanjang Juli 2015 melemah 6,5 persen.

Adapun penurunan bulanan harga emas tersebut menjadi yang terbesar sejak dua tahun terakhir, sejak Federal Reserve merencanakan akan menaikkan suku bunganya.

Dikutip dari laman CNBC, Senin 3 Agustus 2015, penguatan harga emas pada akhir perdagangan pekan lalu dipicu oleh anjloknya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mitra dagang utamanya setelah dirilisnya data ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Indeks biaya tenaga kerja naik di bawah perkiraan pasar sebelumnya. "Tidak ada inflasi upah tenaga kerja di AS. Hal itu memicu anjloknya dolar terhadap euro," kata Daniel Briesemann, Analis Commerzbank. 
Heboh Penemuan Harta Karun di Sungai Sebengkok Kalimantan

Harga emas di pasar spot naik 1,4 persen pada ke level US$1.103,13 per ons. Emas untuk pengiriman Agustus ditutup naik 0,6 persen pada US$1.094,90 per ons.
Meski Harga Naik, Sebagian Emas Antam Sudah Habis Terjual

Kepercayaan investor terhadap pasar emas pada pekan lalu sempat terguncang setelah harga emas jatuh ke level terendah dalam 5,5 tahun.
Faktor Ini Buat Investor Borong Emas

Seperti diketahui, pada 24 Juli 2015 lalu, harga emas jatuh 6,4 persen menjadi US$1.077 per ons, penurunan terbesar sejak Juni 2013.

Investor kini memfokuskan pada rilis data payroll sektor non pertanian yang akan dikeluarkan pada 7 Agustus 2015 nanti.

"Tetapi, jika pekan depan pasar tenaga kerja menguat, maka dipastikan harga emas akan melemah," kata Daniel. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya