Nilai Tukar Dolar Kembali Menguat, Harga Emas Turun

Koin dan batangan emas. (CNBC)
Sumber :
VIVA.co.id
- Harga emas acuan dunia ditutup melemah, setelah sebelumnya jatuh ke level terendah dalam dua tahun terakhir pada perdagangan Senin di Bursa New York, Amerika Serikat.

Dikutip dari laman CNBC, Selasa 4 Agustus 2015, pelemahan harga emas disebabkan karena naiknya nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mitra dagang utamanya.

Selain itu, investor memantau indikator ekonomi AS untuk memberi petunjuk kapan waktu Federal Reserve menaikkan suku bunganya.

Harga emas di pasar spot turun 0,8 persen ke level US$1.086,26 per ons. Pada 24 Juli kemarin harga emas berada di level US$1,077 per ons, terlemah dalam 5,5 tahun.

Selama Juli harga emas melemah 7 persen menjadi penurunan bulanan terbesar sejak Juni 2013. 

Emas untuk pengiriman Desember ditutup turun 0,5 persen pada US$1.089,4 per ons.

Spekulan memilih untuk keluar dari pasar komoditas setelah adanya data yang menunjukkan kondisi produsen China memburuk ke level terendah dalam dua tahun.

"Dolar kembali menguat saat ini, sehingga membebani pasar komoditas," kata Jonathan Butler, Analis Mitsubishi Corp.

Nilai tukar dolar AS naik 0,1 persen dibandingkan mata uang negara-negara mitra dagang utamanya. 

Penguatan kur dolar AS disebabkan karena data yang menunjukkan belanja konsumen AS pada Juni naik tipis, menjadi kenaikan terkecil dalam empat bulan.

Secara terpisah, data laju pertumbuhan di sektor manufaktur AS pada Juli melambat.
Faktor Ini Buat Investor Borong Emas

Investor menyoroti menguatnya nilai tukar dolar AS dan data ekonomi yang seperti itu bisa mempengaruhi The Fed untuk menaikkan suku bunganya.
Banyak Orang Borong Emas Hari Ini
 Ilustrasi emas batangan.

Mau Jual Emas? Harganya Naik Hari Ini

Pembelian kembali emas Antam naik Rp3.000 per gram.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016