Cara Pemerintah Stabilkan Permintaan Kredit

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna
VIVA.co.id
- Pemerintah akhirnya mengakui akibat perlambatan ekonomi berdampak pada berbagai sektor, salah satunya adalah target kredit perbankan di Indonesia yang turun.


"Kredit memang otomatis menurun, karena (adanya) perlambatan (ekomomi)," kata Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro usai melakukan rapat koordinasi di kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta, Selasa 4 Agustus 2015. Namun, ia optimistis pertumbuhan kredit akan kembali stabil dan bahkan meningkat.


"Antar bank kan masih ada yang bisa tumbuh di atas 15 persen kreditnya. Kalau kami lihat multiplier efek dari belanja pemerintah belum terlalu kelihatan di semester I," katanya.
Terobosan Menkeu Sri Mulyani Dongkrak Kepercayaan Pasar


BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
Dengan begitu, demi terus terciptanya kestabilan dalam permintaan kredit di tiap perbankan, pihaknya akan terus menjaga stabilitas dan yang paling utama adalah bekerja sama dan berkoordinasi dengan lembaga terkait, seperti Bank Indonesia (BI).

Alasan Mengapa Harus Segera Lunasi Utang

"Itu yang mau kami perbaiki di semester II, ini supaya kredit juga bisa terus meningkat," ujar Bambang.


Akibat lesunya ekonomi di Indonesia, 42 bank melakukan penurunan target kredit menjadi 12,2 persen. Hal itu berdasarkan hasil survei Bank Indonesia (BI) pada kuartal II.


Target kredit ini lebih rendah dari survei sebelumnya yang mencapai 17,1 persen. Perlambatan ekonomi kemudian menyebabkan kondisi usaha debitur belum membaik sehingga permintaan pembiayaan rendah.


Selain akibat perlambatan ekonomi, turunnya target tersebut lantaran meningkatnya risiko dalam penyaluran kredit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya