Pasar Khawatir Suku Bunga Naik, Harga Emas Menguat

Ilustrasi Emas Batangan
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
- Harga emas acuan dunia ditutup menguat, setelah nilai tukar dolar Amerika Serikat sedikit lebih tinggi dan kemungkinan Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya pada September tahun ini. 

Dikutip dari laman CNBC, Rabu 5 Agustus 2015, Presiden Federal Reserve Atlanta, Dennis Lockhart, mengatakan bahwa September mungkin waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga.

"Semakin banyak kegugupan yang timbul karena rencana kenaikan suku bunga pada September. Sebenarnya hal itu akan menjadi lebih buruk lagi bagi harga emas," kata Bill O'Neill, co-founder Logic Advisors, perusahaan investasi komoditas di New Jersey.

Harga emas di pasar spot naik 0,14 persen ke level US$1.087,3 per ons. Pada 24 Juli kemarin harga emas berada di level US$1,077 per ons, terlemah dalam 5,5 tahun.
Heboh Penemuan Harta Karun di Sungai Sebengkok Kalimantan

Sementera itu, harga emas berjangka untuk pengiriman Desember di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange menguat 0,1 persen ke level US$1.090,7 per ons.
Meski Harga Naik, Sebagian Emas Antam Sudah Habis Terjual

Pasar saat ini fokus pada rilis data payroll non pertanian yang dijadwalkan keluar pada Jumat nanti. Membaiknya pasar tenaga kerja akan memperkuat nilai tukar dolar AS.
Faktor Ini Buat Investor Borong Emas

Hal itu, tentu akan memicu penurunan harga emas lebih dalam.  
 Ilustrasi emas batangan.

Mau Jual Emas? Harganya Naik Hari Ini

Pembelian kembali emas Antam naik Rp3.000 per gram.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016