Sumber :
- iStock
VIVA.co.id
- Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih mendekam di zona merah, meski pelemahannya sudah mulai berkurang.
Dia memprediksi kurs rupiah terhadap dolar AS akan berada di rentang Rp13.506-13.484 per dolar AS.
"Laju rupiah terhadap dolar AS di bawah level support (batas bawah) Rp13.485 per dolar AS. Kami masih menyarankan untuk menghindari rupiah seiring belum adanya sentimen yang dapat menahan pelemahan tersebut," ujarnya, kepada VIVA.co.id, Rabu 5 Agustus 2015.
Masih berlanjutnya pelemahan pada harga komoditas membuat laju dolar Amerika Serikat mampu melanjutkan penguatannya, sehingga berimbas pada mata uang lainnya.
Di sisi lain, lanjutnya, meski data-data manufaktur AS cenderung melambat, namun indeks manufaktur dari Eropa dan Asia yang variatif cenderung masih melambat, sehingga kurang memberikan amunisi positif bagi laju mata uang Asia menguat.
Akibatnya, kata Reza, laju dolar AS masih cenderung terlihat positif dibandingkan mata uang lainnya.
Baca Juga :
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat
Pelaku pasar juga tampaknya pesimis akan rilis data pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia hari ini yang belum tentu memberikan sentimen positif bagi rupiah.
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :