Harga Pangan Dunia Anjlok ke Titik Terendah

Ilustrasi produk kedelai
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Harga Pangan Menurun, Konsumen Kembali Bergairah
- Harga pangan internasional anjlok mencapati titik terendah sejak September 2009, terseret oleh melimpahnya pasokan susu di Eropa dan Kedelai serta minyak sawit (
Crude Palm Oil
DPR Desak Pemerintah Intervensi Harga Bahan Pokok
/ CPO) di Asia Tenggara dan Amerika Selatan. 

Survei Pekan Ketiga BI, Inflasi Juli Turun
Dilansir dari CNBC, Jumat 7 Agustus 2015, dijelaskan bahwa penurunan harga minyak nabati dan produk susu diungkap oleh Organisasi Pangan dan Pertanian, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Indeks harga pangan jatuh ke level 164,6 poin pada Juli lalu, satu persen lebih rendah dari bulan sebelumnya dan 19,4 persen lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. 

Lebih rinci indeks perdagangan tertimbang yang dirilis kemarin, berlaku di pasar internasional antara lain untuk produk sereal, susu, gula, minyak sayur dan daging. 

Harga daging untuk Juli lalu hampir tidak berubah dari bulan Juni, namun, harga susu mengalami penurunan 7,2 persen. Menurut PBB, harga minyak nabati turun 5,5 persen dari bulan lalu, harga itu terendah sejak Juli 2009. 

Anjloknya harga susu terutama disebabkan karena penurunan permintaan impor dariChina, Timur tengah dan Afrika Utara. Di tengah berlimpahnya produksi susu dari Uni Eropa.

Sementara itu, penurunan harga minyak sayur lebih dikarenakan beberapa faktor, termasuk peningkatan produksi di Asia Tenggara ditengah perlambatan ekspor yang terjadi. 

Sedangkan melemahnya harga minyak kedelai karena pasokan berlimpah untuk ekspor di Amerika Selatan yang cukup untuk memenuhi pasokan global pada tahun ini. 

Kedelai telah menurun 13 persen selama 12 bulan terakhir, menurut data dari Reuters, sementara itu gandum juga mengalami penurunan sebesar 19 persen. Kemudian jagung turun sebesar delapan persen dibanding tahun lalu. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya