Bursa AS Pulih dari Penurunan Tajam

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa Amerika Serikat (AS), Rabu 12 Agustus 2015, berhasil pulih dari penurunan tajam yang terjadi sehari sebelumnya akibat devaluasi mata uang Tiongkok, yuan. Indeks bursa AS berbalik naik setelah turun pada pembukaan awal bursa hari itu.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Dilansir CNBC, Indeks Nasdaq Composite berbalik positif dan berakhir naik setelah turun 1,5 persen. Indeks Nasdaq ditutup naik 7,6 poin atau 0,15 persen di 5.044,39. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Indeks S&P juga melonjak hampir dua persen. Indeks S&P naik 1,98 poin atau 0,15 persen ke 5.044,39. Sementara Indeks Dow Jones, berhasil bangkit dengan ditutup turun 0,33 poin atau 0,0 persen, setelah sebelumnya sempat anjlok 277 poin di dua jam awal pembukaan bursa.  

Saham Apple naik lebih dari satu persen, setelah jatuh lebih dari lima persen sehari sebelumnya. Bursa AS masih mengalami tekanan akibat penurunan nilai mata uang yuan terhadap dolar AS, yang menimbulkan sentimen negatif terhadap perekonomian Tiongkok.   

"Masih ada reaksi terhadap yuan China, dan ketakutan bahwa banyak saham-saham di wilayah jual berlebih. Tekanan akan berada di semua saham-saham," kata JJ Kinahan, kepala strategis dari TD Ameritrade. 

Bank Sentral Tiongkok menetapkan nilai tukar yuan tetap rendah 1,6 persen terhadap dolar AS di 6,33 yuan, pada Rabu. Pelemahan yuan ini adalah nilai terendah dalam empat tahun.   

Langkah tersebut membuat pasar bergerak ke mata uang utama dunia lainnya. Pasar mengkhawatirkan "perang mata uang" karena China sengaja mempertahankan mata uang tetap rendah untuk mendapatkan keuntungan bagi ekspor negara ekonomi terbesar kedua dunia itu. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya