Sumber :
- http://boombastis.com/
VIVA.co.id
- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Amerika Serikat (AS) melonjak ke level tertinggi selama empat tahun terkhir pada bulan Juli lalu. PHK terbesar dilakukan otoritas militer AS yang akan dilakukan secara bertahap hingga tahun depan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Dolar Menguat Bikin Harga Emas Merosot
Menurut Outplacement Consultancy Challenger, Gray & Christmas mencatat, Perusahaan-perusahaan yang berbasis di AS pada bulan lalu mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 105.696 karyawan tahun ini. Angka tersebut paling tinggi sejak September 2011 yang hanya 100.000 karyawan.
Dilansir dari CNBC, Kamis, 13 Agustus 2015, pada tahun lalu, AS mengumumkan rencana pengurangan tenaga kerja di perusahaan-perusahaan di negara itu sebesar 46.887 karyawan.
Tingginya PHK di AA tersebut membuat berkurangnya kemungkinan untuk Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir pada pertemuan September mendatang.
Dari total PHK di AS tersebut, militer AS menyumbang lebih dari setengah dari total rencana PHK di AS yaitu sebesar 57.000 tentara.
"Dengan perang di Afghanistan dan Irak mereda dan tekanan untuk memotong pengeluaran pemerintah, militer telah rentan terhadap pengurangan." kata CEO Challenger John A. Challenger.
Sektor teknologi juga memberikan kontribusi untuk pengurangan pekerjaan yang diumumkan bulan Juli. Dengan sumbangan perusahaan komputer dan elektronik yang mengumumkan 18.891 PHK pada bulan Juli ini.
Keputusan Microsoft untuk menutup divisi Nokia juga mengakibatkan 7.800 karyawan kehilangan pekerjaan. Sementara Qualcomm mengatakan, akan membagikan 4.500 slip merah muda untuk pegawainya. Intel juga mengumumkan akan menumpahkan 3.180 pekerjanya ke zona pengangguran.
(mus)
Halaman Selanjutnya
Tingginya PHK di AA tersebut membuat berkurangnya kemungkinan untuk Federal Reserve mengumumkan kenaikan suku bunga pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir pada pertemuan September mendatang.
