IHSG Akhir Pekan Rawan Terkoreksi

Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Perkembangan pasar global yang bervariasi dan tren dolar AS yang menguat membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini akan bergerak bervariasi. Penguatan lanjutan rawan terkena aksi ambil untung di tengah masih tingginya kekhawatiran terhadap perekonomian Tiongkok.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
"Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi dengan pergerakan nilai tukar rupiah. IHSG secara technical diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di 4.570 dan resisten (batas atas) di 4.620," ujar Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, kepada VIVA.co.id, Jumat 14 Agustus 2015.

Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
David menyampaikan, tekanan jual di pasar saham kemarin rendah terimbas sentimen kawasan menyusul penguatan mata uang Yuan atas dolar Amerika Serikat (AS) yang berdampak positif di pasar saham kawasan Asia. Rendahnya tekanan jual yang diikuti aksi beli di pasar, merespon pernyataan bank sentral Tiongkok yang akan mengambil tindakan yang dibutuhkan apabila nilai Yuan bergerak di luar kewajaran.

"Di sisi lain harga saham yang sudah banyak terkoreksi dan dipandang relatif mendukung terjadinya technical rebound (balik arah). IHSG berhasil rebound 2,3 persen di 4.584,250. Motor penguatan IHSG adalah sejumlah saham emiten BUMN yang berkapitalisasi besar," tuturnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin menguat terbatas di Rp13.767. Pasar saat ini menaruh harapan besar dari langkah pemerintah di bawah Menko Perekonomian baru untuk menstabilkan pergerakan rupiah atas dolar AS.

Pasar global masih mengkhawatirkan faktor Tiongkok dan pasar kembali mengantisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed, setelah data penjualan ritel Juli di AS tumbuh kuat 0,6 persen secara bulanan. (ren)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya