Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Harga Minyak Indonesia (
Indonesia crude Price
/ICP) dipatok sebesar US$60 dolar per barel dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2016, tidak berubah dari asumsi yang ditetapkan dalam APBN-P 2015.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Sementara itu, lifting minyak dipatok 830 ribu barel per hari, target tersebut dinaikan pemerintah dari APBN-P 2015 sebesar 825 ribu barel per hari. LIfting gas dipatok sebesar 1.155 ribu barel setara minyak per hari, turun dari target 2015 yang ditetapkan 1.221 ribu barel setara minyak per hari.
Presiden Jokowi Widodo mengatakan, penetapan asumsi ICP 2016 sudah mempertimbangkan faktor geopolitik yang terjadi baik di luar maupun di dalam negeri. Pasokan minyak dunia diperkirakan akan stabil di harga cenderung rendah sehingga ICP tidak perlu dirubah.
Sebagai informasi. saat ini harga minyak internasional ada di kisaran US$40-50 per barel. Minyak mentah AS ditutup turun US$1,07 dijual US$42,23 per barel pada perdagangan hari ini. Sedangkan minyak Brent, ikut turun 44 sen atau hampir satu persen di US$49,22 per barel.
"Asumsi ini mempertimbangkan berbagai faktor yang memengaruhi, seperti pasokan dan faktor geopolitik," ujar Jokowi dalam sidang paripurna DPR, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2015.
Jokowi berharap, asumsi dasar ekonomi makro yang ditetapkan tersebut dapat mencerminkan kondisi perekonomian yang lebih realistis. Sehingga, akan mendorong tingkat kepercayaan pasar yang lebih tinggi. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Presiden Jokowi Widodo mengatakan, penetapan asumsi ICP 2016 sudah mempertimbangkan faktor geopolitik yang terjadi baik di luar maupun di dalam negeri. Pasokan minyak dunia diperkirakan akan stabil di harga cenderung rendah sehingga ICP tidak perlu dirubah.
