Besar Mana Pengaruh AS atau China Tekan Rupiah ?

mata uang
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, terus mengalami pelemahan saat ini, sentimen global dinilai berperan besar menyumbang pelemahan tersebut. 

Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti, Jumat 14 Agustus 2015, berpendapat pelemahan tersebut terjadi, karena gejolak ekonomi yang terjadi di AS dan China. Pertanyaannya, lebih berpengaruh mana gejolak ekonomi China, atau AS terhadap pelemahan nilai rupiah. 

Destry mengungkapkan, yang perlu diwaspadai pemerintah adalah gejolak ekonomi China. Sebab, negara Tirai Bambu tersebut, saat ini sedang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. 

"Dengan pertumbuhan ekonomi tujuh persen, tidak cukup besar untuk menampung jumlah tenaga kerja di negara tersebut," ujarnya, saat diwawancarai tvOne
Penguatan Rupiah Dihantui Sentimen Negatif Ekonom Global

Selain itu, menurutnya, devaluasi, atau pelemahan mata uang yuan terhadap dolar AS diperkirakan masih akan berlanjut. Selama ekonomi negara Panda itu belum mampu terdorong ke level yang aman. 
Tunggu Data Tenaga Kerja, Wall Street Bergerak Datar

, jelas akan menyeret mata uang lainnya di kawasan, tidak terkecuali Indonesia. 
Kurang Gesit, Rupiah Masih Sulit Menguat

"Mereka akan all out, turunkan suku bunga dan sekarang melemahkan mata uangnnya," tegasnya. 

Terlepas dari hal ini, dia menyambut baik target optimistis pemerintah yang mengajukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen tahun depan dalam RAPBN 2016.

Namun, dia mengingatkan, target itu harus dibarengi dengan implementasi yang optimal di lapangan. 

"Kami melihat itu target optimum pemerintah, yah realisasinya juga harus optimum," ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya