Di Masa Depan Astronot ke Luar Angkasa Pakai Lift

Menara lift menuju ruang angkasa
Sumber :
  • Thoth/REX Shutterstock

VIVA.co.id - Saat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menguji roket terbesar untuk mengangkut manusia ke Mars, sebuah perusahaan asal Kanada bernama Thoth menggemparkan industri antariksa. Thoth merencanakan akan membangun lift dari daratan Bumi menuju .

Thoth akan mendirikan untuk melakukan perjalanan ke antariksa di era yang lebih modern.

Dilansir Daily Mail, Selasa 18 Agustus 2015, perusahaan tersebut mengklaim keberadaan lift tersebut lebih hemat ketimbang menggunakan roket. Sebab, dengan menggunakan lift tersebut, akan memangkas biaya bahan bakar untuk mendorong pesawat ulang alik ke luar angkasa.

Rencananya, Thoth akan mendirikan lift tersebut setinggi 12 mil, atau setara 20 kilometer. Bila diukur dengan sebuah gedung, lift Thoth tersebut 20 kali dari gedung tertinggi di dunia, yakni Burj Khalifa.

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

President and Chief Executive Thoth, Carloine Robets, mengatakan menara pengangkut astronot itu akan disematkan teknologi roket di dalamnya. Dikatakan, teknologi tersebut terinspirasi dari sistem pelucuran yang dilakukan oleh Space X.

"Peluncuran di permukaan laut adalah demonstrasi besar, tetapi meluncur setinggi 12 mil di atas permukaan laut akan membuat penerbangan luar angkasa seperti penumpang pesawat jet," kata dia.

Selain untuk mengangkut astronot, nantinya menara tersebut akan dimanfaatkan sebagai ajang pariwisata. Sebab, lift tersebut bisa digunakan energi angin.

Konseptor ide menara tersebut, Brendan Quine, menuturkan astronot juga ke puncak menara dengan menggunakan lift listrik. "Dari puncak menara, pesawat luar angkasa dapat diluncurkan untuk mengorbit, kemudian kembali untuk mengisi bahan bakar," tutur dia.

Quine menjelaskan, desain dari lift luar angkasa itu akan menggunakan desain yang cukup kompleks, yang mana akan membaurkan bahan seperti graphene, atau karbon nanotube. Kemudian, desain bagian karet dan roda gayanya untuk memberikan stabilitas yang dinamis, saat lift digunakan.

Hingga saat ini, ide dari Quine sudah mendapat hak paten di Amerika Serikat. Namun, tak dijelaskan secara rinci kapan dan berapa anggaran yang digelontorkan untuk mendirikan menara lift itu.

Diketahui, ide lift ke luar angkasa bukan pertama kali dimunculkan. Pada 1985, ilmuwan Rusia, Konstantin Tsiolkovsky pernah mempertimbangkan ambisi tersebut. (asp)

Tiga astronot yang ikut demam Piala Dunia 2014

Demam Olimpiade Landa Astronot di Stasiun Antariksa

Olimpiade Rio mulai dibuka pada 5 Agustus 2016.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016