Lima Cara Atur Uang Usai Menikah

Berawal sahabat dan berakhir dengan cinta.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros
- “Di kala susah, atau senang… hingga maut memisahkan…”. Ya, janji itu biasa diucapkan pasangan yang sedang menikah. 

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik
Baik atau buruk, miskin atau kaya, melalui janji tersebut sebuah pasangan berkomitmen menjalani segalanya bersama. Termasuk, tentang pengaturan keuangan.
 
Cara Hemat Atur Keuangan untuk Anak Kos
Nyatanya, walau telah menikah, beberapa pasangan banyak yang masih mengelola uangnya sendiri-sendiri. Tentunya, dengan berbagai alasan yang berbeda.

Artinya, sang suami hanya memberi jatah uang tetap setiap bulan kepada sang istri, tanpa harus tahu berapa penghasilan masing-masing. 

Namun, apakah tindakan itu benar? Bagaimana jika akhirnya pasangan Anda selingkuh uang, atau berbohong tentang pengeluarannya?

“Biasanya sebuah pasangan memiliki uang rahasia, karena mereka memiliki hobi yang tergolong konsumtif. Biasanya ketika membahas masalah hobi, orang menjadi tidak rasional. Karena tidak ingin memicu perdebatan, mereka akhirnya diam-diam,” kata Ibnu Hajar Ulinuha, perencana keuangan independen dan juga pendiri DompetSehat.com.

Padahal, tutur Ibnu, agar tidak timbul masalah, sebaiknya suami istri membuat satu rekening bersama, yang isinya adalah untuk seluruh pengeluaran yang bersifat kewajiban rumah tangga.

"Mau tidak mau, akhirnya suami istri akan terbuka tentang keuangan ketika membahas masalah pengaturan bujet bersama-sama,” paparnya.

Untuk Anda yang baru ingin menikah, atau telah menikah dan belum memiliki perencanaan keuangan, berikut adalah beberapa tips dan langkah yang bisa dilakukan. 

Jadi, Anda dan pasangan akan dapat memiliki kebiasaan keuangan yang sehat.

Bicara finansial sejak dini

Tindakan ini akan lebih baik dilakukan sebelum Anda menikah. Jika sudah menikah dan belum melakukannya, lakukan segera.
 
Coba bahas semua rekening dan utang yang dimiliki masing-masing. Intinya, semua pihak harus terbuka tentang pengeluaran keuangan yang dilakukan.

Tetapkan batas pengeluaran

Oke, masing-masing pihak memiliki kebutuhan pribadi. Namun, cobalah sepakati tentang batas minimum pengeluaran.

Maksudnya adalah batas pengeluaran, di mana harus ada keterbukaan. Contohnya, apakah perlu keterbukaan, atau memberitahu satu sama lain bila ada pengeluaran yang dilakukan lebih dari Rp100 ribu. 

Pastikan masing-masing pihak mengerti tentang pengelolaan keuangan bersama.



Punya tujuan

Setelah tahu status finansial masing-masing, tetapkan tujuan keuangan mulai dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. 

Tujuan jangka pendek adalah persiapan finansial untuk kelahiran sang buah hati. Jangka menengah adalah rencana miliki rumah, atau mobil. (Baca: )

Tujuan jangka panjang misalnya rencana pensiun muda, atau memulai bisnis? Anda bisa saja berpikir, tujuan jangka panjang ini masih memiliki waktu yang lama untuk mewujudkannya. 

Namun, bila tujuannya adalah berbisnis, akan lebih baik dari mana sumber modal yang bisa didapatkan, bagaimana cara mewujudkannya, dan persiapan lainnya, semua wajib dibicarakan sejak dini. 

Catat semua tujuan Anda dan pastikan untuk melakukan review secara berkala.

Adanya rekening bersama

Cara ini memang masih ada pro dan kontra. Tetapi, membuka rekening bersama dan menggabungkan pendapatan bersama pasangan dalam satu rekening, apalagi sudah menikah, dianggap tindakan efektif untuk menanamkan kepercayaan finansial dalam sebuah hubungan. (Baca: 8 Pasangan Suami Istri Terkaya di Dunia)

Pilih saja, apakah rekening ini adalah rekening khusus dan masih memiliki rekening masing-masing, atau cara lainnya. 

Semua bisa dimodifikasi. Intinya, diskusikan hal ini dengan pasangan untuk memastikan Anda berdua nyaman dengan apa pun yang diputuskan.

Punya dana darurat

Dana ini penting dan buatlah menjadi prioritas utama. Alasannya, risiko bisa datang kapan saja. Mulai dari sakit, anggota keluarga terkena musibah, bencana alam, kehilangan pekerjaan, perbaikan rumah, hingga urusan mendadak lainnya. 

Idealnya, dana darurat ini harus sejumlah enam kali pengeluaran Anda setiap bulan.

Agar tidak memiliki kekhawatiran biaya saat alami risiko sakit, wajib hukumnya Anda dan pasangan juga memiliki perencanaan finansial untuk asuransi. 

Pilih perlindungan asuransi yang tepat bagi Anda dan pasangan, di mana produk yang dimiliki dapat mengalihkan biaya untuk segala risiko yang terjadi. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya