Sebulan, Pungutan Dana Sawit Tembus Rp750 miliar

Pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono/Files

VIVA.co.id - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit, atau Badan Layanan Umum (BLU) CPO Fund, Bayu Krisnamurthi, menyatakan pihaknya telah berhasil mengumpulkan pungutan dana kelapa sawit sebanyak Rp750 miliar selama sebulan sejak dibentuk, yaitu dari 16 Juli hingga 17 Agustus 2015 ini.

"Dalam sebulan terakhir, dari 16 juli dibentuk hingga 17 Agustus 2015, sudah terkumpul Rp750 miliar dari pungutan sawit," ujar Bayu di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa 18 Agustus 2015.

Bayu menjelaskan, penerapan kebijakan pungutan tersebut diperuntukkan sebagai dorongan kepada para pengusaha kelapa sawit untuk melakukan hilirisasi.

Semester I, Bakrie Plantations Catat Penjualan Rp770 Miliar

Ada pun, menurutnya, dana tersebut digunakan untuk beberapa hal seperti penanaman kembali (replanting) tanaman lama kelapa sawit. Kata Bayu, Proses replanting juga harus sesuai dengan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) dan tidak boleh melakukan replanting di lahan hutan, gambut.

"Mekanisme penyaluran dana ini melalui kredit bank. Ini untuk mendukung petani melalui subsidi bunga, mendukung selama biaya tumbuh, baru tumbuh empat tahun, serta biaya hidup petani. Ini bentuk lain dukungan replanting," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bahwa dana pungutan tersebut juga digunakan untuk menutup tingginya harga biodiesel sebesar Rp2.600 per liter. Hal ini, agar konsumen mau membeli dan mengonsumsi biodesel 15 persen (B15).

"Tiap hari (harga) berbeda karena faktor minyak mentah, sawit, atau biodiesel dan kurs (dolar). Tiga faktor ini kan terus berubah, kira-kira per minggu Rp2.600 per liter. Itu selisih harga yang dibayar dana sawit, agar bisa konsumen kita mengonsumsi B15," ujarnya. (asp)

Airlangga Hartarto

Ada Moratorium, Investasi Sawit Tetap Berjalan Baik

Kepastian hukum investasi CPO tetap terjaga baik.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016