Sumber :
- ANTARA/Septianda Perdana
VIVA.co.id
- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan, dalam beberapa dekade mendatang, peningkatan biaya investasi pemerintah dan swasta akan menjadikan Indonesia menjadi salah satu pasar konstruksi terbesar di dunia.
Baca Juga :
Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop
Diketahui, untuk di ASEAN, Indonesia tercatat sebagai pasar jasa konstruksi terbesar dengan nilai US$267 miliar. Untuk cakupan wilayah Asia, Indonesia termasuk dalam peringkat keempat di bawah China (US$1,78 triliun), Jepang (US$742 miliar), dan India (US$427 miliar).
Baca Juga :
Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN
Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR, Yusid Toyib, Rabu 19 Agustus 2015, mengatakan dalam sektor pasar konstruksi, Indonesia mempunyai banyak tantangan dalam menghadapi pasar kompetitif yang baru akan berdampak signifikan terhadap jasa konstruksi nasional.
"Salah satu tantangan Indonesia dalam waktu dekat ialah mengintegrasikan Indonesia dalam menghadapi liberalisasi perdangangan barang dan jasa. Termasuk di antaranya MEA 2015," ujar Yusid, di kantornya, di Jakarta.
Sementara itu, Yusid menjelaskan, dari sisi badan usaha jasa konstruksi (BUJK) dan tenaga kerja, pihaknya akan terus memperkuat para penyedia jasa konstruksi nasional.
Menurutnya, hal itu dilakukan supaya dapat bersaing dengan negara lain, baik dari sisi manajerial dan kapabilitas dengan mendorong sertifikasi tenaga kerja konstruksi di Indonesia.
"Dari sisi teknologi Indonesia, saat ini harus mengadopsi dan mempelajari teknik teknologi baru di semua jenis konstruksi bangunan, termasuk penggunaan material dan peralatan yang dapat memacu produktifitas kerja penyedia jasa konstruksi kita," katanya.
Dengan begitu, kata Yusid, dengan digelarnya event konstruksi Indonesia 2015, bisa sebagai tempat strategis bagi para pemangku kepentingan untuk mengapresiasi dunia jasa konstruksi.
"Ini berguna dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ajang ini sudah berjalan sejak tahun 2003, dan pada tahun ini konstruksi Indonesia hadir dalam berbagai kegiatan, seperti lomba dan pemberian penghargaan bagi para masyarakat jasa konstruksi di Indonesia," ujarnya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Salah satu tantangan Indonesia dalam waktu dekat ialah mengintegrasikan Indonesia dalam menghadapi liberalisasi perdangangan barang dan jasa. Termasuk di antaranya MEA 2015," ujar Yusid, di kantornya, di Jakarta.