Gara-gara Perubahan Iklim, Anjing Berubah Jadi Serigala

Serigala
Sumber :

VIVA.co.id - Sebuah studi terhadap fosil-fosil anjing di Amerika Utara menunjukkan bukti baru. Dari studi itu ditemukan jika serigala merupakan evolusi dari spesies anjing.

Fosil yang diteliti dipercaya telah berumur sekitar 40 juta tahun lalu. Evolusi anjing menjadi serigala ini merupakan dampak buruk dari perubahan iklim yang terjadi.

"Ini mempertegas teori bahwa predator sangat sensitif terhadap perubahan iklim dan habitat seperti herbivora," ujar Profesor ekologi dan biologi evolusioner dari Brown University, Christine Janis, seperti dikutip dari Business Standard, Kamis, 20 Agustus 2015.

Pada 40 juta tahun lalu, ilmuwan memprediksi jika iklim di dataran Amerika Utara sangat hangat dan memiliki banyak pohon. Menurut identifikasi fosil, spesies pada masa itu adalah hewan kecil yang tampak seperti musang daripada anjing yang hidup hari ini. Mereka juga mampu beradaptasi dengan baik di habitat itu.

Anggota tubuh bagian depan mereka tidak dikhususkan untuk berlari, mempertahankan fleksibilitas untuk tetap bertahan hidup dengan makanan apapun yang ditemui di jalan.

"Sayangnya, beberapa juta tahun kemudian, iklim mulai berubah dingin. Di Amerika Utara. Pengunungan berbatu telah mencapai ambang batas pertumbuhan yang membuat wilayah benua menjadi kering. Hutan pun perlahan mulai menjadi padang rumput," ujar Janis.

Hasil penelitian ini didapat para ilmuwan setelah meneliti fosil anjing, khususnya bagian siku dan gigi. Ada 32 spesies anjing yang diteliti. Rata-rata hidup di antara 40 juta sampai 20 juta tahun lalu.

Menurut mereka, ada pola yang jelas dari tulang belulang itu. Di saat yang bersamaan, perubahan iklim telah memunculkan vegetasi, anjing berevolusi dari hewan penyergap menjadi predator penerkam, seperti rubah atau coyote modern. Di kemudian hari, para anjing-anjing itu, yang berada di dataran tinggi, mulai berubah menjadi serigala. Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communication.

Atasi Krisis Energi Harus dengan Kerja Lintas Sektoral

(mus)

Nyamuk gigit kulit manusia.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Perubahan iklim memicu perkembangan nyamuk jadi lebih banyak dan kuat

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016