Kegalauan The Fed Tekan Kinerja Wall Street

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa saham Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Rabu, merespons risalah hasil dari pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), yang masih belum jelas apakah bulan depan jadi menaikkan suku bunga acuannya. 

Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Reuters, Kamis 20 Agustus 2015, melansir hasil keputusan rapat The Fed berisi keprihatinan dengan kondisi terus bergejolaknya inflasi dan ekonomi dunia saat ini. Meskipun, data ketenagakerjaan AS mengalami perbaikan, pasar keuangan AS langsung merespons hal tersebut. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Kinerja indeks Standard and Poor's (S&P) menunjukkan, saham energi, SPNY anjlok paling dalam. Terdorong pula dengan penurunan harga minyak mentah yang mengalami penurunan lima persen di hari yang sama, dolar AS pun sempat melemah. 

"Hasil rapat The Fed sepertinya menunjukkan bahwa mereka tidak akan mewujudkan kebijakan yang akan diterapkan pada bulan depan," ujar Kepala Strategi Multi Federated Investor di Pittsburgh, Ellenbergger. 

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 162,61 poin atau 0,93 persen, ke 17.348,73, Indeks S & P 500 kehilangan 17,31 poin, atau 0,83 persen, ke 2.079,61 dan Nasdaq Composite turun 40,30 poin atau 0,8 persen, ke 5.019,05.

Indeks utama telah jatuh lebih dari satu persen pada akhir perdagangan pagi tapi Nasdaq dan Dow industrials sebentar berbalik positif setelah rilis hasil rapat The Fed.

Risalah tersebut juga menjelaskan bahwa pejabat The Fed khawatir tentang penurunan harga minyak dan kemungkinan pengaruh negatif pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat di China. 

Menurut data BATS Global Markets, sekitar 7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata bulanan ini sebesar 6,62 miliar saham.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya