IHSG Diprediksi Masih Dibayangi Sentimen Global

Suasana di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Perkembangan pasar global yang kurang kondusif diperkirakan akan kembali mendominasi sentimen pasar keuangan Indonesia pada perdagangan hari ini. Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan cenderung melemah menyusul minimnya insentif positif.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
"Arus dana asing yang cenderung keluar dari aset berisiko juga turut mempengaruhi psikologi pasar. IHSG diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di 4450 dan resisten (batas atas) di 4530," ujar Analis First Asia Capital David N Sutyanto kepada VIVA.co.id, Kamis, 20 Agustus 2015.

IHSG di BEI Rabu Ini Berpotensi Berbalik Menguat
David menjelaskan, bursa saham global tadi malam kembali bergerak di teritori negatif. Indeks Eurostoxx di zona euro anjlok 1,9 persen di 3429,84. Di Wall Street indeks Dow Jones dan S&P masing-masing koreksi 0,93 persen dan 0,83 persen tutup di 17348,73 dan 2079,61.

Sementara harga minyak mentah anjlok 5 persen  di US$40,95 per barrel setelah data cadangan minyak mentah AS pekan lalu melonjak 2,6 juta barrel jauh lebih tinggi ketimbang perkiraan yang turun 777 ribu barel.

"Anjloknya harga minyak mentah telah menekan harga saham sektor energi di Wall Street," tambahnya.

Meskipun pasar Wall Street meragukan kenaikan tingkat bunga The Fed September mendatang menyusul hasil pertemuan The Fed bulan lalu yang mengindikasikan belum terpenuhinya sejumlah indikator ekonomi sebagai pertimbangan utama kenaikan bunga. Namun, pasar lebih mengkhawatirkan perlambatan ekonomi global yang dipicu oleh memburuknya perekonomian Tiongkok.

Sedangkan IHSG yang kemarin bergerak bervariasi dalam rentang 53 poin, gagal bertahan di atas 4.500 ditutup terkoreksi 26 poin (0,6 persen) di 4.484,242. Minimnya insentif positif dan kekhawatiran perlambatan ekonomi Indonesia dan Tiongkok masih membayangi psikologis pasar.

"Selain terimbas sentimen negatif perlambatan ekonomi Tiongkok, sentimen pasar turut juga dipicu rencana kenaikan bunga The Fed menjelang pertemuan bulan ini," ungkapnya.

Kedua sentimen eksternal tersebut ikut memicu keluarnya arus dana asing dari pasar saham. Pada perdagangan kemarin penjualan bersih asing mencapai Rp438,5 miliar.

"Sepanjang Agustus ini hingga kemarin penjualan bersih asing di pasar saham telah mencapai Rp4,9 triliun," ujarnya.

Sedangkan nilai tukar rupiah atas dolar AS kemarin kembali melemah di Rp13.842. Pelemahan rupiah atas dolar AS telah meningkatkan risiko perekonomian domestik. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya