Sumber :
- REUTERS/Darren Whiteside/Files
VIVA.co.id
- Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan, kekuatan dolar akan melemah hari ini disebabkan aksi
wait and see
pelaku pasar merespons hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang telah disampaikan ke publik. Rupiah terhadap dolar AS berpotensi sedikit menguat.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia BI, Rabu kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di posisi Rp13.824 per dolar AS. Menurutnya rupiah saat ini akan berada di kisaran Rp13.835 - Rp13.819 per dolar AS.
"Meski belum beranjak dari level psikologis di sekitar Rp13.800 per dolar AS namun, paling tidak laju Rupiah tidak melanjutkan pelemahannya," ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis, 20 Agustus 2015.
Namun menurutnya, penguatan rupiah masih diuji. Sehingga otoritas terkait harus tetap waspada akan sentimen ekonomi global yang terus berfluktuasi saat ini.
Baca juga:
"Meski rupiah mampu bergerak menguat namun, belum diikuti sepenuhnya oleh sentimen yang ada terutama sentimen positif yang mampu menahan pelemahan yang ada," ungkapnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Meski belum beranjak dari level psikologis di sekitar Rp13.800 per dolar AS namun, paling tidak laju Rupiah tidak melanjutkan pelemahannya," ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis, 20 Agustus 2015.