- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Sidang pra peradilan Farhat Abbas memasuki babak baru. Farhat kini menghadirkan dua saksi ahli. Salah satu saksi ahli Informasi dan Transaksi Elektronik, Dr. Ronny, menilai apa yang dikicaukan Farhat melalui Twitter-nya masih dalam tahap wajar.
"Kalau dilihat dari ITE, yang dibilang Farhat masih dalam etika yang wajar. Itu pendapat pribadi saya," ujar Ronny saat diwawancara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 20 Agustus 2015.
Menurut pandangannya, Twitter merupakan ruang publik. Kicauan dari setiap akun juga bisa diambil nilai positifnya. Dalam kasus kicauan Farhat, ia menilai itu sebagai kecaman bukan hinaan.
"Intinya, semua orang boleh menilai, apakah terhina atau tidak. Cuma konteksnya mengecam peristiwa supaya tidak terulang lagi, itu bukan hinaan tapi kecaman," ujar Ronny.
Ia juga menilai apa yang dibicarakan Farhat dalam akun Twitter-nya tak ada indikasi merendahkan martabat seseorang. Ia menilai itu dari runtutan kejadian dan alasan Farhat berkicau seperti itu di Twitter.
"Kalau dalam suatu peristiwa, itu enggak merendahkan martabat. Kita lihat dari sisi terbalik, kalau orang dibilang durhaka, harusnya tidak durhaka. Dilihat konteksnya," katanya.
Farhat Abbas Harap Ada Keringanan Hukuman
Sidang ditunda selama sepekan karena hakim sedang mengikuti pelatihan.
