Mentan Klaim Libur Panjang Biang Keladi Naiknya Daging Ayam

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman gelar operasi pasar
Sumber :
VIVA.co.id
Indonesia Terancam Krisis Petani
- Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyebutkan faktor tingginya harga daging ayam. Dia mengklaim, masa liburan panjang saat Lebaran menjadi salah satu penyebabnya.

Indonesia Peringkat Pertama Statistik Pertanian ASEAN
"Fluktuasi harga yang terjadi disebabkan oleh beberapa hal," kata Amran, dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis, 20 Agustus 2015.

Strategi Mendag Atasi Calo Daging Sapi
Dia mengatakan, bahwa para peternak ayam tidak memelihara ayam selama 13-20 Juli 2015. 

"Di saat libur Lebaran dan libur panjang, peternak tidak memelihara ayam. Mereka tidak chick-in," kata Amran.

Yang kedua, adalah berkurangnya stok ayam. Hal ini disebabkan oleh peternak yang libur berjualan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Rumah Potong Unggas Indonesia,Tri Hardiyanto, mengaku terkecoh dengan harga daging ayam ini. 

Dia menuturkan, bahwa rumah potong hewan menghabiskan stok daging ayam yang ada fasilitas pendingin (cold storage) di rumah potong unggas. 

Mereka berpikir harga daging ayam akan turun usai Lebaran seperti biasanya.

"Tahun ini kami kecele atau terkecoh. Kami tidak mengira peternak libur," kata Hardiyanto.

Selain menghabiskan stok daging ayam, dia mengatakan, bahwa harga daging sapi juga menyebabkan tingginya permintaan daging ayam. 

Hardiyanto menuturkan, peningkatan permintaan ini berasal dari asosiasi pedagang mi dan bakso. Tingginya harga daging sapi membuat mereka mencampurkan daging sapi dengan daging ayam untuk bahan bakso.

"Ini ada tambahan konsumsi yang tak terduga," kata dia.

Hardiyanto menambahkan, peternak mengurangi stok bibit ayam (day old chicken/DOC) sebanyak 60 persen dari jumlah normal yang mencapai 65 juta ekor per bulan, sehingga produksinya hanya 30 persen atau sekitar 19,5 juta ekor. "Produksinya 30 persen dari biasanya," kata dia.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya