Resesi Ekonomi China Dorong Anjloknya Kinerja Wall Street

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa Wall Street anjlok pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta) pekan ini, ditandai penurunan indeks Standar & Poor's (S&P) 500 ke titik terendah dalam lebih dari enam bulan terakhir. Kekhawatiran perlambatan ekonomi China diterjemahkan investor merupakan tanda terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dilansir dari Reuters, Jumat 21 Agustus 2015, saham konsumen Disney anjlok paling dalam atau sebesar 6 persen. Sementara Saham Apple turun 2 persen setelah beredarnya laporan penurunan penjualan ponsel pintar di China. 

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
"Masalah terbesar adalah tentu kenyataan bahwa kita tidak tahu berapa banyak ekonomi China melambat," ujar Kepala Strategi Pasar di Wunderlich Securities di New York, Art Hogan. 

Penurunan harga minyak turut berkontribusi mendorong anjloknya kinerja saham Wall Street, Minyak Brent turun 2,3 persen, terendah sejak Januari lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 358,04 poin atau 2,06 persen, ke 16.990,69, indeks S&P 500 kehilangan 43,88 poin, atau 2,11 persen, ke level 2.035,73. Sementara itu, indeks teknologi Nasdaq Composite turun 141,56 poin atau 2,82 persen, ke 4.877,49.

Menurut BATS Global Markets data, sekitar 7,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdangangan saham kali ini. Jumlah tersebut di atas rata-rata harian sepanjang bulan ini yaitu 6,7 miliar. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya