- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono melakukan penandatanganan dua paket kontrak dengan nilai total Rp4,48 triliun. Paket tersebut adalah pembangunan jalan tol Solo (Jawa Tengah) - Kertosono (Jawa Tengah) senilaiRp 3,15 Triliun dan pembangunan Jembatan Pulau Balang II, di Kalimantan Timur senilai Rp1,33 Triliun.
Untuk pembangunan jalan tol Solo-Kertosono, Basuki mengaku akan meminjam dana dari China. Adapun dana tersebut diusahakan akan cair dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.
"Selama ini pinjamannya lama turun karena tidak ada yang kejar-kejar. Sekarang diusahakan akan turun dalam tiga bulan, dipercepat" ujar Basuki di Gedung Kementerian PUPR, Jumat 21 Agustus 2015.
Dalam acara penandatanganan kontrak tersebut turut hadir Penasehat Menteri Bidang Perekonomian dan Perdagangan Kedutaan Besar China, Wang Li Ping.
Lebih lanjut, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W. Husaini mengatakan, untuk proyek tol Solo-Kertosono fase I tersebut, pinjamanan pemerintah Indonesia kepada negara China sebesar Rp3,15 triliun.
"Tol Solo-Kertosono fase I yakni ruas Saradan-Kertosono sepanjang 38,82 kilometer, lalu yang menggunakan pendanaan dari pinjaman China sepanjang 37,79 kilometer, sisanya 1,43 kilometer baru APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) murni. Total untuk fase I ini nilai kontrak pembangunan konstruksinya adalah sebesar Rp3,15 triliun," jelas dia.
Sementara, Menteri Basuki melanjutkan bahwa langkah pemerintah melakukan pinjaman tersebut agar target penyelesaian pembangunan jalan tol trans Jawa akan selesai pada waktu yang ditetapkan yaitu pada tahun 2019.
"Ini agar bisa selesai pada tahun 2019, dari Banten hingga Surabaya, Jawa Timur, terhubung," tutur dia.
Kerusakan di Daerah Aliran Sungai Kian Parah
Banyak yang sudah alih fungsi lahan.
