Pertamina Tolak Penyesuaian Harga Elpiji per Dua Bulan

Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - PT Pertamina menolak usulan penyesuaian harga elpiji setiap dua bulan. Perusahaan pelat merah itu, tidak ingin ada potensi kelangkaan elpiji.

"Kami tidak setuju," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat 21 Agustus 2015.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) menyarankan agar harga elpiji dievaluasi setiap dua bulan. Menurut mereka, penetapan ini bertujuan untuk menghilangkan disparitas harga yang cukup tinggi.

Wianda mengatakan, pihaknya berkaca ketika ada kenaikan harga elpiji 12 kilogram pada April 2015. Kala itu, BUMN energi ini menaikkan harga elpiji Rp8 ribu per tabung, yaitu dari Rp134 ribu per tabung menjadi Rp142 ribu per tabung. Pertamina melihat distribusi elpiji biru itu terganggu.

"Jadi, ada oknum-oknum yang melakukan penimbunan, penyimpanan, penahanan barang. Kemudian, peningkatan harganya tidak terkendali. Itu membuat ongkos barang dan jasa yang harus diangkut untuk mengangkut elpiji juga meningkat," ujar dia.

Karena itu, kata Wianda, pihaknya mempertimbangkan penyesuaian harga elpiji secara periodik. "Tidak harus 1-2 bulan (penyesuaiannya). Jangan dekat-dekat (waktunya). Jangan sampai mereka susah mendapatkan barang di lapangan," kata dia. (asp)

Pengumuman Direksi Pertamina oleh Menteri BUMN

Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE

Pengkajian secara bisnis dilakukan perseroan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016