Pelemahan Ekonomi Tiongkok Bayangi Kinerja Bursa Asia

Bursa saham di Tokyo.
Sumber :
  • Toru Hanai/Reuters
VIVA.co.id
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
- Bursa saham Asia Pasifik didominasi oleh aksi jual sejumlah investor pada perdagangan saham hari ini, Senin 24 Agustus 2015. Seiring dengan krisis di pasar ekuitas global di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dunia yang dipimpin oleh Tiongkok.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Dilansir dari CNBC, kinerja bursa Wall Street pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu jauh masuk ke dalam zona merah. Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global memicu aksi jual saham-saham blue chips. Indeks Dow Jones dan Nasdaq masuk ke teritori merah tersebut. 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Sementara itu, kebijakan baru Tiongkok yang memperbolehkan dana pensiun yang dikelola pemerintah daerah diivestasikan untuk pertama kalinya di pasar saham, berpotensi membanjirnya ratusan miliar yuan ke pasar ekuitas negara Tirai Bambu tersebut. 

Indeks Nikkei 255 Jepang dibuka turun 2,2 persen, jatuh ke level terendah selama lima bulan terakhir. Hal itu merespons penguatan yen terhadap dolar AS, di tengah spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) bulan depan. 

Saham blue chips Toyota Motor jatuh 4,1 persen, sedangkan Sony dan Canon turun masing-masing 3,5 persen serta 2,3 persen. 
 
Sementara itu, indeks Australia Standar & Poor's (S&P) 200 merosot 2,5 persen pada pembukaan hari ini, jatuh ke level terendah sejak Juli 2014. Saham Santos dan Woodside Petroleum anjlok masing-masing 5,5 persen dan 4,2 persen, setelah harga minyak AS mencatat penurunan selama delapan pekan berturut-turut. 

Di Korea Selatan, indeks Kospi melemah 0,7 persen, penurunan paling ringan di antara bursa lainnya di kawasan. Saham Kepco dan Posco, yang dibuka turun masing-masing 0,8 persen dan 2,9 persen.

Sementara itu, seolah melawan tren kawasan, saham Samsung Electronics naik 0,8 persen.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya