Batam Akan Jadi Kota Gas Pertama di Indonesia

Distribusi Gas Bumi dengan Jaringan ORF dan OTS Lampung
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
PMA Tak Merata Akibat Kurang Listrik
- Pemerintah berencana menjadikan Batam sebagai salah satu Kota Gas. Sejumlah infrastruktur gas akan dibangun di kota itu, antara lain jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga dan SPBG.

Strategi Menteri Arcandra Targetkan PLTP 7.000 MW

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Pemda Batam terkait rencana Pemerintah menjadikan Batam sebagai kota gas.
Wapres: Elektrifikasi RI Terendah di ASEAN


Pemerintah telah menugaskan PT PGN untuk membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sebanyak 4.000 sambungan rumah dan SPBG yang digunakan untuk menyalurkan gas ke seluruh lapisan masyarakat seperti kalangan industri, komersial, rumah tangga maupun sektor transportasi.


“Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, antara lain masalah ketersediaan infrastruktur, kemudian yang kedua adalah menyambungkan atau membangun infrastruktur jaringan gas ke seluruh Batam. PGN kita minta untuk mengembangkan jargas hingga ke seluruh pulau agar industri yang menggunakan Solar itu bisa pakai gas," kata Wiratmaja, dikutip dari laman Kementerian
ESDM
, Senin 24 Agustus 2015.


Menurut Wiratmaja penggunaan gas bumi selain harganya lebih murah, juga menjadikan udara lebih bersih. Di kota yang telah menggunakan jargas, biaya perbulannya rata-rata hanya sekitar Rp30 ribu-Rp40 ribu. Sementara jika menggunakan LPG 3 kg, diperlukan sekitar tiga hingga empat tabung atau Rp80 ribu per bulan.


Sementara itu mengenai pembangunan SPBG, Kementerian ESDM mengharapkan badan usaha dan investor di Batam dapat bekerja sama dengan PGN untuk pembangunannya.


Dukungan investor juga dibutuhkan untuk pengembangan jargas yang selama ini pembangunannya bersumber dari APBN dan dana sendiri oleh Pertamina dan PGN. Untuk membangun satu unit sambungan rumah, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp12 juta-Rp14 juta.


"Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak sehingga cita-cita menjadikan Batam sebagai Kota Gas dapat terlaksana. Dengan menggunakan gas di Batam artinya tidak perlu lagi mengimpor LPG dari Qatar, Timur tengah. LPG yang selama ini dipakai oleh masyarakat Indonesia sekarang 60 persen lebih impor dari Timur Tengah," paparnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya