Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pemerintah berencana menjadikan Batam sebagai salah satu Kota Gas. Sejumlah infrastruktur gas akan dibangun di kota itu, antara lain jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga dan SPBG.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Pemda Batam terkait rencana Pemerintah menjadikan Batam sebagai kota gas.
Baca Juga :
Menteri ESDM Belum Serahkan LHKPN ke KPK
Baca Juga :
Datangi KPK, Menteri ESDM Baru Ingin Kenalan
Menurut Wiratmaja penggunaan gas bumi selain harganya lebih murah, juga menjadikan udara lebih bersih. Di kota yang telah menggunakan jargas, biaya perbulannya rata-rata hanya sekitar Rp30 ribu-Rp40 ribu. Sementara jika menggunakan LPG 3 kg, diperlukan sekitar tiga hingga empat tabung atau Rp80 ribu per bulan.
Sementara itu mengenai pembangunan SPBG, Kementerian ESDM mengharapkan badan usaha dan investor di Batam dapat bekerja sama dengan PGN untuk pembangunannya.
Dukungan investor juga dibutuhkan untuk pengembangan jargas yang selama ini pembangunannya bersumber dari APBN dan dana sendiri oleh Pertamina dan PGN. Untuk membangun satu unit sambungan rumah, biaya yang dibutuhkan sekitar Rp12 juta-Rp14 juta.
"Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak sehingga cita-cita menjadikan Batam sebagai Kota Gas dapat terlaksana. Dengan menggunakan gas di Batam artinya tidak perlu lagi mengimpor LPG dari Qatar, Timur tengah. LPG yang selama ini dipakai oleh masyarakat Indonesia sekarang 60 persen lebih impor dari Timur Tengah," paparnya.
Halaman Selanjutnya
Menurut Wiratmaja penggunaan gas bumi selain harganya lebih murah, juga menjadikan udara lebih bersih. Di kota yang telah menggunakan jargas, biaya perbulannya rata-rata hanya sekitar Rp30 ribu-Rp40 ribu. Sementara jika menggunakan LPG 3 kg, diperlukan sekitar tiga hingga empat tabung atau Rp80 ribu per bulan.