Sumber :
VIVA.co.id
- Wakil Ketua MPR Oesman Sapta mengatakan dirinya kecewa bila ada orang melarang program transmigrasi. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi pembicara kunci dalam seminar transmigrasi, di Jakarta, 24 Agustus 2015.
Diungkapkan Oesman, dirinya sejak dulu mengatakan wilayah yang kosong harus diisi agar bisa memakmurkan rakyat. "Kalau kosong bagaimana bisa memakmurkan rakyat," ujarnya di hadapan peserta seminar.
Meski demikian, Oesman dengan tegas mengatakan program transmigrasi jangan sampai menyisihkan orang-orang lokal. Dikatakan jangan sampai orang yang mengikuti program transmigrasi datang namun tidak bekerja, tanahnya dijual dan mengambil alih kerja di sektor orang-orang lokal.
Menurut Oesman, antara MPR dengan Kementerian Penbangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mempunyai keinginan yang sama yakni menciptakan masyarakat makmur. Masyarakat makmur bagi Oesman tercipta bila aparatnya patuh pada aturan.
Di hadapan beberapa kepala daerah yang hadir dalam acara seminar, Oesman mendorong agar kepala daerah lebih digiatkan dalam program transmigrasi. "Kepala daerah harus menggerakkan rakyat dalam pembangunan," ujarnya.
Baca Juga :
Marwan Jafar Dicopot, Jatah Menteri PKB Tetap
Baca Juga :
Marwan Jafar Kena Reshuffle?
Baca Juga :
Dana Desa 2016 Tahap I Disalurkan Bulan Ini
Menurut Oesman, sikap demikian bentuk bahwa mereka lupa bahwa alam diciptakan oleh Tuhan untuk dinikmati semua. Oesman juga mengingatkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyatukan satu nusa, bahasa dan bangsa Indonesia.
Kendala transmigrasi yang lain disebutkan oleh Oesman adalah adanya ego sektoral antar kementerian terkait.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut Oesman, sikap demikian bentuk bahwa mereka lupa bahwa alam diciptakan oleh Tuhan untuk dinikmati semua. Oesman juga mengingatkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang menyatukan satu nusa, bahasa dan bangsa Indonesia.